Orang Kaya Dibalik Drone Pembunuh Jenderal Iran
TERASKATA – Pekan lalu militer Amerika Serikat (AS) melakukan serangan militer di dekat Bandara Internasional Baghdad, Irak. Serangan yang menewaskan petinggi militer Iran Jenderal Qasem Soleimani, disebut atas perintah Presiden AS Donald Trump.
Serangan itu menggunakan drone (pesawat tanpa awak) jenis MQ-9 Reaper. Setidaknya Drone itu menembakkan dua kali misil Hellfire ke rombongan kendaraan Qassem Soleimani.
Dilansir dari CNBC Indonesia, MQ-9 Reaper sendiri merupakan salah satu senjata paling penting di gudang senjata AS. Drone ini memiliki bobot 2,5 ton dengan daya jelajah 1.200 mil dan dijual US$16 juta atau setara Rp224 miliar (asumsi US$1 = Rp 14.000).
Drone ini diproduksi oleh General Atomics, perusahaan produsen senjata yang berbasis di San Diego. Di belakang perusahaan ini ada Neal Blue sebagai chairman dan pemilik 80% saham perusahaan. Ia disebut sebagai bapak de facto revolusi drone. Sebanyak 20% lagi saham dimiliki adiknya Linden Blue.
Dalam daftar orang terkaya di dunia versi Forbes, Neal Blue berada di peringkat 179 dengan kekayaan US$4,1 miliar (Rp 57,4 triliun). General Atomics pertama kali memperkenalkan drone predator 25 tahun lalu. Drone ini digunakan memata-matai pasukan Serbia oleh pemerintahan Presiden Bill Clinton. Drone predator ini juga menjadi salah satu senjata pertama AS di Afghanistan setelah kejadian terorisme 9/11 yang dilakukan Al-Qaeda. (*)





Tinggalkan Balasan