TERASKATA.COM

Dari Timur Membangun Indonesia

Soal Bentrok Mancani, Shinta: Jangan Ikut Memperkeruh Suasana

admin |
SHINTA WATI (Aktivis Germapa-Warga Mancani)

TERASKATA.com, Palopo – Bentrok antar pemuda di Kelurahan Mancani tak pernah usai hingga saat ini. Hingga Kamis, (22/10/20) kemarin, bentrokan itu menelan korban jiwa.

Kondisi ini membuat warga Mancani resah. Shinta Wati, aktivis Germapa sebagai Mancani mengaku tak dapat menyalahkan siapa-siapa. Ia hanya meminta tanggungjawab semua pihak, terkhusus aparat keamanan Kota Palopo. Aparat keamanan harus menangani konflik Mancani sedikit lebih serius dan mengambil langkah taktis, agar tidak terus berlanjut.

”Sebagai Warga Mancani, kami tentu tidak ingin konflik seperti ini terus berlanjut. Cukup sudah korban berjatuhan. Kami tak dapat menyalahkan pihak manapun, namun kami meminta tanggung jawab kepada semua pihak yang terlibat dalam pengamanan. Terutama kepada kepolisian Kota Palopo agar dapat, menangani secara serius dan mengambil langkah taktis agar bentrok ini dapat terhindarkan,” kata Shinta kepada redaksi teraskata.com.

Selain aparat keamanan, Shinta juga mengatakan peran pemerintah dan warga Mancani, khususnya kepada orang tua untuk memberikan edukasi moral dan spiritual kepada pemuda yang kerap terlibat bentrok.

”Dan juga tentunya peran pemerintah dan orangtua sangat dibutuhkan dalam hal ini memberikan edukasi moral dan spritual kepada pemuda. Perlu diketahui bahwa konflik ini murni tanpa politisasi karena tidak ada hal yang diperebutkan oleh dua belah pihak ini,” ucapnya.

Ia juga meminta kepada seluruh pihak untuk tidak ikut memprovokasi dan memperkeruh suasana terkait konflik di Mancani. Apalagi kata Shinta, jika mereka bukan bagian dari yang berkaitan dan tidak merasakan dampak konflik yang ada di Mancani.

”Dan sangat tak elok tiba-tiba kedatangan pihak pengamat diluar sana berteriak seolah paham dan merasakan tentang konflik di kampung kami. Saya berpesan kepada warga diluar Mancani, jangan ada memprovokasi ataupun memasukkan kepentingan kalian di dalam konflik ini,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Bentrok Mancani kembali pecah, Kamis (22/10/20) sore. Bentrok antar kelompok pemuda Lingkungan Batu dan Uri itu menyebabkan Andi (29) tahun meninggal dunia.

Korban diketahui terkana peluru senjata rakitan tradisional, Papporo di bagian wajahnya. Kapolsek Telluwanua, Iptu Idris yang dikonfirmasi Teraskata.com membenarkan insiden itu dan adanya korban jiwa. Menurut Idris, korban merupakan warga Home Base, Kelurahan Batu Walenrang.

”Iya ada warga Home Base yang jadi korban jiwa,” kata Iptu Idris, Kamis malam.

Persetruan warga di dua lingkungan di Kelurahan Mancani, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo, Sulawesi Selatan ini memang sudah lama berlangsung. Hampir setiap hari mereka terlibat bentrokan. Namun kali ini dampaknya lebih parah. Akibat saling lempar batu dan perang senjata rakitan jenis Papporo, seorang warga dilaporkan meninggal dunia.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini