Peluk Istri Orang Tengah Malam, Nasib Pelajar di Gowa Ini Mengenaskan
Tempat itu memang sepi dan senyap. Tanpa pantauan warga sekitar. Masih dalam sebuah pesan singkat tadi, AAS menyetujui tempat pertemuannya dengan MA itu.
Sedangkan MFI dan bertugas memantau dari kejauhan soal gerak-gerik MA yang sudah ia curigai. MFI memantau di semak-semak. Dia tidak sendiri.
Melainkan bersama lima orang temannya yang telah dia panggil sebelumnya. Hingga pada akhirnya, AAS dan MA pun bertemu di tempat yang telah disepakati.
Awalnya keduanya sedang berkacap seperti biasa. Tak ada masalah. Berselang beberapa detik, MA langsung memeluk tubuh AAS dari belakang.
MFI yang sudah mengintai dari kejauhan, langsung terbakar api cemburu. Pendamping hidupnya, dipeluk pria lain dengan mesrah.
MFI bersama lima orang temannya keluar dari tempat sembunyiannya tadi. Sebuah senjata tajam pun keluar.
Emosi MFI yang sudah memuncak, langsung menikam MA, bersama lima orang temannya tadi. Pelajar asal Kabupaten Gowa ini pun tak bisa melawan dan tewas di tempat.
Keesokan harinya sekira pukul 06.40 Wita, mayat pelajar ini pun ditemukan dalam keadaan sudah kaku. Bahkan berlumuran darah di bagian perut akibat tikaman oleh MFI dan temannya itu.
“Ada luka robek pada bagian perut korban sekitar 4,5 sentimeter, luka robek pada perut kiri dan usus yang terburai,” kata Kasubdit IV Direskrimum Polda Sulsel, Kompol Supriyanto, Senin (9/11/2020), dikutip Teraskata.com dari Fajar.
“Panjang luka robek di perut kurang lebih 4 sentimeter, luka lecet pada lengan kiri, pinggul kiri, dan hecting pada perut,” sambung perwira satu melati ini.
Pihaknya pun membenarkan, jika MFI adalah pelaku utama atau otak dalam peristiwa ini, yang membuat nyawa MA melayang dan kini terancam hukuman mati.
“Kami jerat para pelaku dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Para pelaku kami serahkan ke Polres Gowa,” pungkasnya. (*)
Tinggalkan Balasan