Diduga Keracunan, Sudah 21 Warga Dilarikan ke Puskesmas Mangkutana
TERASKATA.COM, LUWU TIMUR – Satu per satu warga Dusun Mangkutana, Desa Teromu, Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur mengeluh sakit perut hingga diare. Mereka pun dilarikan ke Puskesmas Mangkutana.
Mereka diduga keracunan makanan sehingga mengalami diare setelah menghadiri acara pemakaman di Desa Teromu itu.
Hingga Selasa (20/4/2021) sore, tercatat sudah 21 warga Desa Teromu yang dibawa ke puskesmas. Bahkan ada yang dirujuk ke RSUD I Lagaligo, Wotu.
Kejadian puluhan warga Desa Teromu diduga terserang diare ini terjadi sejak Senin (19/4/2021) sore.
Pada Selasa kemarin bertambah lagi satu warga Teromu dilarikan ke Puskesmas Mangkutana.
Sehingga total warga yang dilarikan ke Puskesmas sudah 21 orang, 2 orang dirujuk ke RSUD I Lagaligo, 9 dirawat di Puskesmas Mangkutana dan Tomoni sebagian sudah dipulangkan.
Menurut warga, satu orang yang dilarikan ke Puskesmas Mangkutana sore kemarin memang sejak Senin lalu merasakan sakit perut namun masih bisa ditahan.
Sore kemarin warga tersebut sudah tidak tahan lagi dengan sakit perut yang dirasakannya sehingga dilarikan ke puskesmas.
“Satu lagi warga dilarikan ke Puskesmas sekarang, memang dia rasa mulai kemarin tapi tidak terlalu, sore ini sudah tidak tahan lagi,” kata salah seorang warga setempat.
Semua warga yang dilarikan ke puskesmas mengeluhkan sakit perut setelah makan makanan di salah satu acara pemakaman di Desa Teromu.
Sementara itu, Polsek Mangkutana telah melakukan iventarisir terkait puluhan warga Dusun Mangkutana, Desa Teromu diduga keracunan makanan.
Sebelumnya pada Minggu (18/4/2021), mereka mengikuti acara pemakaman di Dusun Mangkutana, Desa Teromu, Kecamatan Mangkutana
Kapolsek Mangkutana AKP Moh Jamal Ansar mengatakan polisi telah menginventarisir jumlah warga yang terkena.
Jamal menambahkan, pasien ini makan pada acara pemakaman. Polisi menduga pasien tertular penyakit diare.
“Sebab, warga yang dimakamkan ini diduga meninggal karena diare,” kata AKP Jamal dikutip dari TribunLutim.com, Selasa (20/4/2021).
Terkait kejadian ini, polisi tidak melakukan pemeriksaan. Polisi hanya menginventarisir jumlah warga yang terkena.
“Dari keterangan semua (pasien) mengatakan begitu (sakit perut dan diare) sejak pulang dari sana,” katanya. (int)
Tinggalkan Balasan