TERASKATA.COM

Dari Timur Membangun Indonesia

Pemuda Luwu Timur Mana Suaranya? Ada Tantangan Nih dari Legislator Golkar

Pemuda Luwu Timur diminta mengawal dan mengkritisi program Pemkab Lutim, seperti program 1 Miliar 1 Desa. Apa dampaknya ke pemuda?
admin |
Dialog kepemudaan Aliansi Pemuda Luwu Timur di Baruga Colaboration Center (BCC), Kecamatan Malili, Sabtu (5/6/2021) sore. foto: dari laman TribunLutim.com

TERASKATA.COM, LUWU TIMUR – Pemuda Luwu Timur ditantang Anggota DPRD Luwu Timur, Najamuddin untuk berperan aktif dalam pembangunan di Bumi Batara Guru.

Terutama dalam mengawal setiap program pemerintah agar tepat sasaran dan lebih penting lagi bisa dimanfaatkan dengan baik oleh kalangan pemuda.

Demikian disampaikan Najamuddin dalam dialog kepemudaan Aliansi Pemuda Luwu Timur bertema ‘Pemuda Bisa Apa”, di Baruga Colaboration Center (BCC), Kecamatan Malili, Sabtu (5/6/2021) sore.

Dialog menghadirkan Bupati Luwu Timur, Budiman, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Hamris Darwis.

Selain itu, Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Luwu Timur, Hendrik Amir dan pengurusnya, Owner Kopi Api, Rano Arna Odenjar serta sejumlah mahasiswa.

Dalam kesempatan itu, Anggota DPRD Luwu Timur, Najamuddin mempertanyakan kontribusi pemuda ke pemerintah.

Menurut Legislator Golkar itu, pemerintah butuh saran dan masukan dari pemuda untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.

“Apa saran pemuda terkait program yang tertuang dalam RPJMD,” kata Naja.

Seperti program bupati yaitu Rp 1 miliar 1 desa ini mau diapakan. Program ini sangat bagus tapi apa dampaknya ke pemuda.

“Sehingga diperlukan masukan dan saran dari pemuda untuk daerah ini. Program ini per tahun Rp 127 miliar ke desa,” katanya.

Sementara Bupati Luwu Timur, Budiman mengatakan, pemerintah sudah membuat program untuk mendukung program kepemudaan di Luwu Timur.

“Kita akan buatkan gedung pemuda untuk mendukung kreatifitas pemuda. Sekarang lagi cari tempatnya,” kata Budiman.

Ketua KNPI Luwu Timur, Hendrik Amir mengatakan, perlu didorong perda kepemudaan sebagai grand design.

“Jadi dalam program di OPD nantinya, pemuda bisa terlibat langsung lewat perda ini,” kata Enda sapaan Hendrik.

Sedangkan Kepala Disparmudora Luwu Timur, Hamris Darwis juga mendorong Perda kepemudaan yang merumuskan kolaborasi antara pemuda dan pemerintah.

Menurut Hamris, ada 265 ribu jiwa penduduk Luwu Timur dimana ada 125 ribu usia produktif dari umur 16 sampai 30 tahun.

“Pemuda ini sosial control, agen modernisasi dan agen pendidikan jadi perlu berperan. Disisi lain, pemerintah juga mendukung pemuda lewat program,” katanya. (int)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini