TERASKATA.COM

Dari Timur Membangun Indonesia

Pasien Covid-19 Isoman Harus Lebih Diperhatikan Pemerintah

admin |
ilustrasi

TERASKATA.COM, JAKARTA – Penanganan Covid-19 saat ini terbagi dua. Ada yang di fasilitas kesehatan dan ada juga yang memilih isolasi mandiri (isoman).

Dari dua pilihan itu, pelayanan kesehatan terhadapnya tentu berbeda. Untuk itu, pemerintah harusnya menyama-ratakan pelayanan kesehatan yang diterima oleh pasien yang memilih isoman.

Anggota Komisi IX DPR, Dewi Asmara meminta pemerintah dalam hal ini Menteri Kesehatan untuk lebih memperhatikan pasien yang melakukan isoman terutama bagi masyarakat desa yang sulit menjangkau pelayanan kesehatan serta obat-obatan.

“Pemerintah harus jemput bola bagi masyarakat yang sulit mengakses layanan kesehatan. Mereka tahu gejalanya tapi tidak melakukan PCR karena akses yang tidak memadai. Namun, karena tidak melakukan salah satu syarat seperti PCR, mereka (masyarakat) tidak mendapat obat. Hal semacam ini tidak boleh terjadi, pemerintah perlu lebih perhatian beri pelayanan kepada mereka yang isoman,” kata Dewi, Selasa (13/7/2021).

Menurut Dewi, pemerintah harus menyederhanakan presedur dan persyaratan untuk mengakses bantuan obat pemerintah kepada pasien yang memilih isoman.

“Jangan lagi beban diberikan kepada masyrakat harus tes PCR. Pemerintah seharunya jemput bola melakukan testing dan tracing ke rumah pasien isoman,” tegasnya.

Terkait persoalan pasien isoman, dalam kesimpulan Rapat Kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan dan Kepala Badan POM, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mendesak Kementerian Kesehatan memperbaiki kebijakan penanganan pasien Covid-19 isolasi mandiri dengan menyederhanakan prosedur dan persyaratan untuk mengakses bantuan obat pemerintah.

Bekerjasama dengan Satgas Covid-19 dan pemda untuk secara aktif dan proaktif mengawasi kesehatan pasien isoman serta menyosialisasikan panduan yang benar secara masif dengan bahasa yang mudah dimenegeri masyarakat.

Juga diharapkan bisa memperluas layanan telemedicine, membuat mekanisme bagi isoman yang tidak bisa menjangkau telemedicine. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini