TERASKATA.COM

Dari Timur Membangun Indonesia

Atlet Kecewa, Pemprov Sulsel Ingkar Janji Soal Bonus Peraih Medali PON 2024

admin | admin admin
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman Bersama Atlet Tinju Peraih Medali Emas pada PON 2024 di Aceh-Sumut. (ft:ist)

TERASKATA.Com, Makassar Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menyerahkan bonus untuk atlet peraih medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel Suherman mengatakan, total anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 6,75 miliar.

“Alhamdulillah, untuk peraih medali emas kami berikan Rp 150 juta, perak Rp 100 juta, dan perunggu Rp 50 juta,” ujarnya di rumah jabatan Gubernur Sulsel, Jumat (27/6/2025).

Hanya saja, nilai bonus yang diterima para atlet itu menuai sorotan. Pasalnya, nilai yang diterima lebih rendah dibanding PON sebelumnya. Pada PON XX Papua, peraih emas menerima Rp 200 juta, perak Rp 150 juta, dan perunggu Rp 100 juta.

“Atlet kan dia melihat pada PON (Papua) yang lalu itu mereka dapat emas Rp 200 juta. Perak Rp 150 juta, dan (perunggu Rp 100 juta). Tapi, dengan kondisi saat ini, dana yang dialokasikan hanya bisa mampu kami berikan Rp 150 juta (medali emas),” katanya.

Atlet Peraih Medali PON Aceh-Sumut Kecewa

Atlet karate sulsel peraih medali perak, Nur Riza Fauziah kepada teraskata.com mengaku kecewa dengan sikap Pemprov Sulsel.

Menurutnya, bukan hanya jumlahnya lebih kecil dibandingkan PON Papua. Melainkan Pemprov Sulsel juga mengingkari janji yang diutarakan sebelum PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 berlangsung.

Tak hanya itu, pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang berlangsung pada Senin, 23 Juni 2025 di DPRD Sulsel. Pemprov Sulsel berjanji untuk memberikan bonus yang nilainya minimal sama dengan bonus atlet peraih medali pada PON sebelumnya di Papua.

”Hasil RDP kemarin (23 Juni 2025) kami sebagai atlet mendengar langsung. Bahwa bonus PON Aceh-Medan 2024 minimal sama dengan bonus PON Papua 2021. Nominal Juara 1 (Emas) Rp200 Juta, Juara 2 (Perak) Rp150 Juta dan Juara 3 (Perunggu) Rp100 Juta,” katanya dengan nada kesal.

”Tapi pada saat penerimaan simbolis, kami sebagai atlet sedikit kaget karena nominal terbilang tidak sesuai dengan hasil RDP,” lanjutnya.

Senada dengan itu, atlet karate peraih medali perak PON XXI Aceh-Sumatra Utara, Nadya Baharuddin, juag mengaku kecewa. Dia menyebut atlet awalnya dijanjikan bonus setara dengan PON Papua.

“Kaget, ya. Kalau setara dengan PON Papua, emas itu Rp 200 juta, perak Rp 150 juta, dan perunggu Rp 100 juta. Sedangkan disampaikan Bapak Kadispora itu hanya dengan anggaran Rp 6,75 miliar itu,” ungkapnya.

Dalam rapat dengar pendapat Komisi E DPRD Sulsel yang sempat digelar, Nadya mengaku ada tambahan anggaran pada APBD perubahan. Nilainya bahkan disebut bisa mencapai Rp 22 miliar jika ingin menyamai bonus PON sebelumnya.

“Jadi, kami menanggapi mungkin ada perubahan (tambahan bonus), maksudnya menerima dulu anggaran sekian, terus nanti dicicil, bertahap. Loh, kami juga kaget pas sampai di sini sudah dikatakan sudah itu bonusnya. Itu yang mutlak,” imbuhnya. (*/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini