TERASKATA.COM

Dari Timur Membangun Indonesia

Performa Buruk Sulsel dalam Sejarah PON hingga Polemik Bonus Atlet

admin | admin admin
Atlet Sulsel peraih medali PON Aceh-Sumut 2024

TERASKATA.Com, MakassarBonus Atlet Sulsel peraih medali pada PON 2024 di Aceh-Sumut berpolemik. Hasil perjuangan para atlet yang harusnya diapresiasi, berbanding terbalik dengan sikap Pemprov Sulsel yang dinilai ingkar janji.

Bonus untuk atlet awalnya dijanjikan lebih besar dari nilai bonus atlet pada PON 2021 di Papua. Minimal nilainya sama dengan PON Papua. Sayangnya, realisasi bonus atlet yang diserahkan Pemprov Sulsel ke atlet peraih medali berkurang dari nilai yang dijanjikan.

Performa Buruk Kontingen Sulsel di PON Aceh-Sumut 2024

Provinsi Sulawesi Selatan pertama kali mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) pada tahun 1951. Sejak 73 tahun lalu itu, baru kali ini Sulsel finish di peringkat ke-16.

Pada PON 2024, kontingan Sulsel memboyong 406 atlet, 139 official, dan tim satgas 85 orang. Dari kekuatan itu, Sulsel hanya bisa merebut 10 medali emas, 19 medali perak, dan 32 medali perunggu dari 46 cabang olahraga.

Cabang Olahraga (Cabor) Takraw menyumbang emas terbanyak dengan tiga medali. Disusul angkat besi, renang artistik, dancesport, rowing, layar, karate, dan tinju.

Atlet paling banyak menyumbangkan medali adalah Nurtang dari cabang olahraga dayung, dengan total 4 medali. Masing-masing 3 perak dan 1 perunggu.

Total ada 61 medali yang mengantarkan Sulsel finish di peringkat 16. Padahal sebelumnya, KONI Sulsel menargetkan finish di Posisi kelima pada PON Aceh-Sumut.

Posisi 16 Sulsel di PON 2024 turun drastis jika dibandingkan pada PON sebelumnya di Papua tahun 2021. Saat tampil di Papua, kontingan Sulsel finish di urutan 11.

Kecewa Nilai Bonus Atlet Tak Sesuai Janji Pemprov dan Hasil RDP

Atlet karate sulsel peraih medali perak, Nur Riza Fauziah kepada teraskata.com mengaku kecewa dengan sikap Pemprov Sulsel terkait nilai bonus yang diterima para atlet.

Menurutnya, bukan hanya jumlahnya lebih kecil dibandingkan PON Papua. Melainkan Pemprov Sulsel juga mengingkarin janji yang diutarakan sebelum PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 berlangsung.

Tak hanya itu, pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang berlangsung pada Senin, 23 Juni 2025 di DPRD Sulsel, pemprov berjanji untuk memberikan bonus yang nilainya minimal sama dengan bonus yang diberikan kepada atlet peraih medali pada PON sebelumnya di Papua.

”Hasil RDP kemarin (23 Juni 2025) kami sebagai atlet mendengar langsung bahwa bonus PON Aceh-Medan 2024 minimal sama dengan bonus PON Papua 2021. Nominal Juara 1 (Emas) Rp200 Juta, Juara 2 (Perak) Rp150 Juta dan Juara 3 (Perunggu) Rp100 Juta,” katanya dengan nada kesal.

”Tapi pada saat penerimaan simbolis, kami sebagai atlet sedikit kaget karena nominal terbilang tidak sesuai dengan hasil RDP,” lanjutnya.

Senada dengan itu, atlet karate peraih medali perak PON XXI Aceh-Sumatra Utara, Nadya Baharuddin, juag mengaku kecewa. Dia menyebut atlet awalnya dijanjikan bonus setara dengan PON Papua.

“Kaget, ya. Kalau setara dengan PON Papua, emas itu Rp 200 juta, perak Rp 150 juta, dan perunggu Rp 100 juta. Sedangkan disampaikan Bapak Kadispora itu hanya dengan anggaran Rp 6,75 miliar itu,” ungkapnya.

Dalam rapat dengar pendapat Komisi E DPRD Sulsel yang sempat digelar, Nadya mengaku ada tambahan anggaran pada APBD perubahan. Nilainya bahkan disebut bisa mencapai Rp 22 miliar jika ingin menyamai bonus PON sebelumnya.

“Jadi, kami menanggapi mungkin ada perubahan (tambahan bonus), maksudnya menerima dulu anggaran sekian, terus nanti dicicil, bertahap. Loh, kami juga kaget pas sampai di sini sudah dikatakan sudah itu bonusnya. Itu yang mutlak,” imbuhnya.

Nilai Bonus Atlet Berkurang Karena Keterbatasan Fiskal

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menjelaskan alasan pemberian bonus atlet PON XXI 2024 tidak sesuai nominal yang diharapkan. Menurutnya, keterbatasan fiskal menjadi faktor utama sehingga penyaluran bonus harus menyesuaikan kondisi keuangan daerah.

Dia menegaskan pemerintah daerah saat ini menerapkan efisiensi di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD). Kebijakan ini mengikuti arahan nasional melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025.

“Kalau kapasitas fiskal kita memenuhi, tapi kalau sekarang saja kita ini melakukan efisiensi di semua aktivitas OPD, tolong dipahami juga karena ini kebijakan nasional. Inpres Nomor 1 Tahun 2025 itu kebijakan nasional. Itu bukan di Sulsel saja, seluruh Indonesia kena efisiensi,” kata Jufri di Makassar, Jumat (27/6/2025).

KONI Sulsel Harap Masih Ada Tambahan Bonus Atlet

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan (Sulsel) akan kembali membahas ulang polemik bonus bagi atlet peraih medali di ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua KONI Sulsel, Yasir Mahmud, di Rujab Gubernur Sulsel, Jl Sungai Tangka, Kota Makassar, Jumat (27/6/2025).

Yasir membeberkan, sebelumnya adanya rapat bersama pihak terkait, membahas pembagian bonus atlet. Dari rapat itu, diketahui total dana yang tersedia hanya sebesar Rp6,75 miliar. Dana itu menurutnya harus dibagi habis untuk para atlet yang meraih medali.

KONI Sulsel, kata Yasir, akan kembali merapatkan hal ini secara internal sebelum mengajukan kembali permintaan tambahan ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel maupun ke Gubernur.

“Mudah-mudahan masih bisa ada tambahan. Mudah-mudahan,” jelasnya. (*/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini