21 ABK Ocean Star Asal Sulsel Telantar di Laut Timor Leste, Diperlakukan Tak Manusiawi
TERASKATA.COM, TIMOR LESTE – Sebanyak 21 Anak Buah Kapal (ABK) MT Ocean Star dikabarkan telantar di perairan Timor Leste, Kamis (17/6/2021).
Sebagian besar dari ABK MT Ocean Star itu berasal dari Sulawesi Selatan.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial pada Rabu (16/6/2021) kemarin, tampak kondisi mereka sangat memprihatinkan.
Dalam video itu, para ABK MT Ocean Star ini meminta bantuan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) karena kondisi kapal mereka yang terancam tenggelam.
Video ini dibuat khusus oleh salah satu ABK, Amir Hamzah. Laki-laki asal Desa Parasangan Beru, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Tolong kami bantu kami. Kepada Presiden RI yang kami hormati, Bapak Joko Widodo, saat ini saya (Amir) beserta 20 orang warga Indonesia lainnya berada di perairan Timor Leste dalam kondisi kapal yang hampir tenggelam,” kata Amir Hamzah dalam video tersebut. Dalam video tersebut, tampak para ABK duduk di kapal.
Kondisi mereka terlihat lemas. Sebagian tidur-tiduran di tempat tidur dengan kondisi yang juga memprihatinkan.
Amir Hamzah mengatakan, kondisi mereka sudah sangat memprihatinkan. Bahan makanan sudah habis dan sebagian ABK sakit-sakitan.
Sementara bahan bakar minyak (BBM) telah habis sejak awal Juni ini.
“Saat ini kru memakan seadanya saja seperti mi instan tanpa air karena air tawar juga sudah habis sejak 1 Juni yang lalu,” ujarnya.
Dia mengatakan, pihaknya direkrut oleh perusahaan PT NSI melalui seorang perempuan dan perusahaan PT NE Lda.
Mereka melaut dengan Kapal MT Ocean Star sejak Februari 2021 sampai saat ini.
“Kapal kami bertolak dari Batam tujuan Timor Leste. Di bulan pertama Februari, gaji kami semua terbayarkan. Setelah itu sampai hari ini gaji tidak terbayarkan (tiga bulan) dengan berbagai macam alasan,” kata Amir, dikutip Teraskata.com dari INews.
Untuk bertahan hidup, para ABK selama ini hanya menadah air hujan. Namun, mereka tidak bisa berbuat apa-apa jika hujan tidak turun.
“Air got kamar mesin sudah tinggi yang suatu saat akan menyebabkan kapal tenggelam, pump room kamar mesin mesin bocor dan air sudah setinggi betis orang dewasa,” ucapnya.
Amir dan para ABK lainnya saat ini hanya mengharapkan bantuan pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan mereka. Mereka ingin segera pulang ke Indonesia.
“Kami mohon bantuan pemerintah Indonesia agar kami segera dipulangkan karena kami di sini ditelantarkan. Tolong kami di sini. Kami ingin pulang ke Indonesia dengan selamat. Kami masih punya keluarga di kampung yang harus kami nafkahi,” kata Amir Hamzah.
Salah satu awak kapal lainnya, Alam Prasetiawan Asal Desa Olang, Kabupaten Luwu yang coba dikonfirmasi via ponselnya juga membenarkan dirinya bersama rekannya telantar.
“Kita tuntut hak, kita saat ini berupaya agar hak kami dibayarkan,” katanya via WhatsApp, Kamis (17/6/2021) malam. (int)
Tinggalkan Balasan