Fakta Menarik Terkait Ambruknya IHSG
TERASKATA.COM – IHSG itu apa sih? IHSG adalah singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan, dimana ia berfungsi sebagai pengukur kinerja dari berbagai perusahaan yang terdaftar dalam BEI (Bursa Efek Indonesia).
Namun sayang, IHSG dikabarkan megalami penurunan hingga lebih dari satu persen pada penutupan perdagangan, Senin (1/4/2024).
Lantas, apa penyebab dari ambruknya IHSG? Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai berbagai fakta menari seputar ambruknya IHSG, yuk simak langsung ulasan di bawah ini.
1. Penyebab Ambruknya IHSG
Menurut informasi yang didapat, salah satu penyebab dari ambruknya IHSG itu akibat adanya sidang sengketa pemilu 2024.
Mahkamah Konstitusi (MK) kembali mengadakan sidang untuk memeriksa para saksi serta ahli dari pemohon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Menariknya lagi, pada sebelumnya kuasa hukum Anis dan Muhaimin meminta MK agar menghadirkan empat menteri sebagai saksi dalam persidangan sengketa Pilpres 2024.
Adapun mengenai empat menteri yang dimaksud adalah Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Tri Rismaharini (Menteri Sosial), Airlangga Hartanto (Menteri Perekonomian), dan Zulkifli Hasan (Menteri Perdagangan).
Disisi lain, tim hukum Ganjar Pranowo dan Mahfud MD juga ikut mendukung atas permintaan dari kubu Anies dan Muhaimin.
Bahkan tim hukum Ganjar-Mahfud, yakni Todung Mulya Lubis menyatakan bahwa kesaksian dari dua kementerian itu sangatlah penting untuk dihadirkan.
2. Melemahnya Rupiah
Selain sengketa pilpres 2024, amburknya IHSG juga disebabkan karena rupiah mengalami penurunan.
Kabarnya, salah satu faktor yang membuat rupiah menjadi melemah, yakni turunnya surplus neraca perdagangan Indonesia sepanjang kuartal pertama 2024 menjadi US4 1,8 miliar per bulan dari sebelumnya US$ 3 miliar per bulan.
Tak hanya itu, terbatasnya arus investor asing yang masuk ke obligasi pemerintah juga telah mendorong pelemahan rupiah sehingga berdampak pada penurunan IHSG.
Bahkan, libur panjang lebaran pun telah mendorong permintaan dolar AS menjadi lebih tinggi, sedangkan rupiah semakin merana.
Akan tetapi, menurut Rully Wisnubroto (Mirae Asset Sekuritas Indonesia) menyebutkan bahwa faktor utama dari melemahnya rupiah itu karena eksternal yang datang dari Amerika Serikat. .
3. Pelepasan Saham Dari Berbagai Perusahaan
Para investor asing kembali mencatat penjualan bersih dengan nilai yang lebih besar, yakni mencapai Rp 1,54 triliun di pasar reguler.
Namun, saham yang paling banyak dilepas ke investor asing adalah milik PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai sebesar Rp 667,5 miliar.
Tak hanya itu, masih ada lagi perbankan terbesar kedua di Indonesia yang juga ikut melepas sahamnya ke investor asing, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai sebesar Rp 331,7 miliar.
4. Saham Perbankan Raksasa Indonesia Ikut Ambruk
Saham perbankan raksasa pun tak lepas dari keruntuhan pada perdagangan kemarin, terlebih di tengah berakhirnya stimulus restrukturisasi kredit perbankan yang terdampak covid-19 pada 31 Maret 2024.
Seiring dengan pencabutannya status pandemi covid-19 oleh pemerintah pada Juni 2023 lalu, setidaknya ada lima saham perbankan raksasa yang ambruk lebih dari dua persen.
Bahkan, ada pula sebagian dari mereka yang mengalami ambruk hingga mencapai lima persen. Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mejadi yang terparah koreksinya, yaitu mencapai 5,9% di posisi Rp 2.550 per unit.
Disisi lain, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga ikut menukik sebanyak 2,07% ke Rp 5.925 per unit.

Itulah beberapa fakta menarik seputar menurunnya IHSG 2024. (*/dirman)
Tinggalkan Balasan