TERASKATA, Makassar – Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi yang dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Provinsi yang dengan Ibukota Makassar ini terletak di 0°12′ – 8° Lintang Selatan dan 116°48′ – 122°36′ Bujur Timur.
Provinsi dengan luas wilayah 45.764,53 km² ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat dan Laut Flores di selatan.
Pada tahun 1960, Pulau Sulawesi mengalami pemekaran wilayah. Pulau Sulawesi dibagi dua wilayah provinsi, yaitu Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara, serta Provinsi Sulawesi Utara-Tengah. Melalui UU Nomor 47 Tahun 1960, Pemerintah mengesahkan terbentuknya Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara, dengan menunjuk AA Rivai sebagai gubernur.
Selanjutnya, melalui UU Nomor 13 Tahun 1964, Pemerintah memisahkan Provinsi Sulawesi Tenggara dari Sulawesi Selatan. Pemerintah kemudian kembali memekarkan Provinsi Sulawesi Selatan menjadi dua wilayah berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004, tanggal 5 Oktober 2004, dengan menyetujui pembentukan Provinsi Sulawesi Barat.
Terhitung sejak Pulau Sulawesi dibagi dua provinsi pada 1960, Sulawesi Selatan sudah memiliki sepuluh Gubernur. Mulai dari AA Rivai pada tahun 1960 (1960-1966), hingga Nurdin Abdullah (2018-2023).
Berdasarkan penelusuran redaksi teraskata, Gubernur Sulsel yang pertama adalah AA Rivai. Ia menjabat Gubernur sejak 13 Desember 1960, hingga 17 November 1966. Disusul Gubernur kedua yakni Letkol Inf H Achmad Lamo, yang menjabat pada 17 November 1966, hingga 19 Januari 1978. Ia merupakan putra kelahiran Enrekang, 03 Maret 1921, dan wafat pada 1996.
Sebelum wafat ia sempat diangkat menjadi Wakil Ketua MPR-RI periode 1977-1982, bersama Mashuri, Isnaeni, Raden Kartidjo, dan Majskur, dengan Ketua MPR pada saat itu H Adam Malik.
Gubernur Sulsel yang ketiga adalah Brigjen TNI Andi Oddang, yang menjabat pada 19 Janurari 1978 hingga 19 Janurari 1983. Ia merupakan pria kelahiran Barru, 18 Juli 1925, dan wafat pada 10 Februari 2015 di Makassar.
Gubernur Sulsel keempat dijabat seorang putra kelahiran Gilireng Wajo, 25 Juli 1932. Dia adalah Prof Dr Achmad Amiruddin, yang wafat pada 22 Maret 2014. Prof Achmad Amiruddin menjabat Gubernur Sulsel selama dua periode, yakni periode 19 Januari 1983 – 19 Janurari 1988 dan periode 19 Janurari 1988 – 19 Janurari 1993.
Prof Achmad Amiruddin, juga pernah menjabat Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) tahun 1973 hingga 1982, sebelum ia menjadi Gubernur Sulsel. Ahli kimia nuklir Indonesia, juga pernah diangkat menjadi Wakil Ketua MPR-RI pada 1992 hingga 1997.
Gubernur kelima Sulsel, adalah Mayjen TNI (Purn) Zainal Basri Palaguna. Pria kelahiran Enrekang, 9 Maret 1939 menjabat sebagai gubernur selama dua periode. Periode pertama 1993-1998 dan periode kedua 1998-2003. Sebelum menjabat Gubernur Sulsel, Palaguna pernah menjabat Pangdam VII/Wirabuana.
Gubernur Sulsel keenam juga masih darin kalangan militer. Dia adalah Mayjen TNI (Purn) HM Amin Syam, pria kelahiran Enrekang, 12 Desember 1945. Ia menjabat sebagai Gubernur Sulsel pada periode 2003-2008. Amin Syam yang berpasangan dengan Syahrul Yasin Limpo sebagai Wakil Gubernur, adalah gubernur pertama Sulawesi Selatan yang terpilih melalui Pilkada langsung. Amin Syam juga pernah menjabat Ketua DPRD Sulsel dan Bupati Enrekang (1988–1993), serta Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel (1993-2009).
Gubernur Sulsel ketujuh adalah Syahrul Yasin Limpo. Pria kelahiran Makassar, 16 Maret 1955 ini berhasil menjadi Gubernur dua periode. Yakni pada periode 2008-2013, dan 2013-2018. Sebelum menjadi Gubernur, Syahrul pernah menjabat Bupati Gowa (1994-2002) dan Wakil Gubernur (2003-2008).
Gubernur Sulsel kedelapan adalah Prof. Dr. Ir. HM. Nurdin Abdullah, M.Agr. Pria kelahiran Pare-Pare, Sulawesi Selatan, 7 November 1963 adalah Gubernur Sulawesi Selatan Periode 2018-2023. Sebelum menjadi Gubernur, Nurdin Abdullah pernah menjabat sebagai Bupati Kabupaten Bantaeng dua periode 2008-2013 dan periode 2013-2018.
Prof. Dr. Ir. H.M Nurdin Abdullah, M.Agr. adalah Bupati pertama di Indonesia yang bergelar profesor. Ia menyelesaikan studi S1 di Fakultas Pertanian dan Kehutanan di Unhas pada tahun 1986 dan menyelesaikan studi S2 Master of Agriculture di Universitas Kyushu Jepang pada tahun 1991. Di Universitas yang sama, ia pun menyelesaikan studi S3 Doktor of Agriculture (1994). Sebelum berkecimpung di dunia politik, Nurdin dikenal sebagai seorang akademisi, dan pernah menempati beberapa jabatan struktural di universitas maupun di perusahaan swasta. Ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Kehutanan di Universitas Hasanuddin dan menjadi Dewan Penyantun Politeknik Negeri Makassar.
Selain gubernur defenitif, Sulawesi Selatan juga pernah dipimpin dua Pejabat Gubernur. Yang pertam adalah Mayjen TNI (purn) Tanribali Lamo. Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 15 November 1952, menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel pada 19 Januari 2008 hingga 8 April 2008.
Pejabat Gubernur Sulsel yang kedua adalah Dr. Soni Sumarsono, M.DM. Seorang pria kelahiran Kota Tulungagung, Jawa Timur, 22 Februari 1959. Ia adalah salah satu pejabat Eselon I Kementerian Dalam Negeri, lulusan dari Universitas Gajah Mada. Soni bekerja di Departemen Dalam Negeri sebagai Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. (*)
(Sumber: Diolah dari berbagai referensi)
Komentar