TERASKATA, Makassar – Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman bekerja dari rumah (work from home).
Ia kompak memimpin rapat kordinasi penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) melalui video conference (Vidcon) dengan para Kepala OPD lingkup Pemprov Sulsel, serta Bupati/Walikota se Sulsel.
Beberapa poin menjadi pembahasan pada rapat itu. Diantaranya mengenai update progres perkembangan pencegahan, pengendalian dan penindakan penyebaran Covid-19 di masing-masing daerah.
Juga membahas perkembangan dan penanganan kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Serta pemetaan kebijakan bersama, termasuk isu-isu yang dihadapi Seperti arus penduduk masuk dan keluar malalui laut, udara dan darat.
Bukan hanya itu, optimalisasi preventif juga tak luput dari pembahasan. Diantaranya stay at home dan work from home. Bagi yang diharuskan tetap bekerja, di industri dan pedagang di pasar, disarankan untuk menerapkan physical distancing.
Akselerasi kinerja tim Tugas Gugus Covid-19 Provinsi dan Kabupaten/kota serta rutinitas laporan berkala ke pimpinan untuk menjadi bahan progres dan perhatian.
Tak kalah pentingnya, koordinasi mengenai ketersediaan fasilitas penunjang kesehatan, kesiapan RSUD dan APD bagi tenaga medis untuk menangani pasien, juga menjadi pembahasan serius pada rakor itu.
”Melalui rapat tadi, kita kembali memastikan kondisi sumber daya manusia, baik itu dokter maupun perawat di sejumlah daerah. Serta aduan dan keluhan masyarakat di daerah,” kata Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, yang melakukan Video Conference di Rujab Wagub Sulsel, Jalan Yusuf Dg Ngawing, Makassar.
Ia mengatakan, saat ini sangat penting bagi Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melakukan pemetaan penyebaran covid-19.
”Tim siaga untuk tracking ODP, test PDP dan penindakan PDP dan (pasien) Positif dengan menyiapkan alat kesehatan yang memadai serta ambulance khusus,” tuturnya.
Wagub berharap, untuk antisipasi kebijakan slow down, agar Pemerintah Kabupaten/Kota tetap menjaga kebutuhan kepada masyarakat ekonomi kecil atau warga miskin
”Saya rasa karena ini parsial slow down aktivitas masyarakat, maka perlu dilakukan self quarantine bagi arus penduduk masuk. Dan pemenuhan kebutuhan harian bagi masyarakat berpendapatan tidak tetap, warga miskin atau ekonomi kecil terdampak kebijakan ini untuk diperhatikan,” terangnya. (*)
Komentar