Jokowi Marah, Ancam Reshuffle Menteri

TERASKATA, Jakarta – Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga negara dianggap tidak bekerja maksimal ditengah pandemi virus corona (Covid-19).

Presiden Joko Widodo pun marah. Mantan Wali Kota Solo itu mengancam akan mengganti menteri dan pimpinan lembaga negara yang dianggap tidak bekerja maksimal. Kemarahan Presiden ini terjadi saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada 18 Juni lalu.
Namun rekaman video sidang itu baru diunggah dalam akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (26/6) kemarin.

Jokowi menilai sejauh ini tak ada perkembangan signifikan dari kerja anak buahnya dalam menghadapi pandemi tersebut. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengungkapkan kekesalannya, lantaran masih ada anggota kabinet yang tidak khawatir sehingga bekerja biasa-biasa saja.

”Jangan biasa-biasa saja. Jangan linear. Jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali,” ucapnya dengan nada tinggi.

Jokowi bahkan sempat menyinggung langsung kinerja sejumlah kementerian terkait berbagai kebijakan untuk menangani covid-19. Mulai dari kebijakan bansos, pemberian insentif, hingga kinerja Kementerian Kesehatan akibat penggunaan anggaran yang tak maksimal.

Menurutnya, dari anggaran Rp75 triliun, Kemenkes hanya menggunakan 1,53 persen. Ia meminta agar anggaran kesehatan segera dikeluarkan dengan penggunaan yang tepat sasaran, seperti membayar tunjangan dokter, dokter spesialis, dan tenaga medis lainnya.

Jokowi juga membuka kemungkinan membubarkan lembaga hingga perombakan kabinet atau reshuffle jika tak ada upaya maksimal dari para menteri. Ia meminta para menteri untuk memiliki rasa pengorbanan yang sama terkait krisis kesehatan dan ekonomi yang dialami Indonesia saat ini.

”Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle, sudah kepikiran ke mana-mana saya,” kata Jokowi. (*)

Komentar