Luhut Pandjaitan Bertemu Menlu China, Bahas Manggis, Walet dan Covid-19
Dari sisi Indonesia, sudah ada lokasi di Bintan seluas 4.000 hektare dengan infrastruktur pendukung yang sudah relatif baik. Konsep kerja sama menurut Menko Luhut juga bisa dikembangkan menjadi “Two Countries Twin Parks with Multiple Zones”, dengan menyiapkan setidaknya tiga kawasan industri yakni Bintan, Batang dan Aviarna Semarang.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan proyek pengembangan Tsinghua South East Asia Center di Pulau Kura-Kura, di Bali juga menjadi perhatian Pemerintah China.
Dalam pertemuan itu, Luhut menyampaikan harapannya agar Pemerintah China dapat mendorong para profesor dan pakarnya melakukan kolaborasi riset dengan Tsinghua South East Asia Center dan agar perusahaan teknologi seperti Huawei, dan Tencent ikut berinvestasi di sana.
Menlu Wang Yi menyatakan pihak China selalu memandang hubungan kedua negara dari sudut strategis. Kedua negara diharapkan dapat memperkokoh saling percaya politik dan terus memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan.
“Kerja sama di berbagai area telah mencapai progres yang luar biasa cepat,” ujar Wang Yi.
Terkait dengan kerja sama alih teknologi vaksin, Wang Yi menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara dengan kapasitas produksi vaksin terkuat di Asia Tenggara sehingga bisa menjadi peluang bagi perusahaan negeri tirai bambu.
“Kami akan mendukung perusahaan kami untuk meningkatkan kerja sama, khususnya berbagi teknologi dan pengalaman, supaya Indonesia bisa menjadi pusat produksi vaksin di kawasan Asia Tenggara,” katanya.
Selain itu, kerja sama Program Pengentasan Kemiskinan Berbasis Iptek belajar dari pengalaman China juga akan menjadi salah satu kerja sama strategis jangka panjang kedua negara.
Wang Yi akan menindaklanjuti permintaan Luhut agar China dapat berbagi pengalaman melalui program ini melalui K/L yang terkait.
“Di era pandemi ini, kami masih bisa membebaskan semua kemiskinan sesuai target schedule (jadwal) kami, dan ini merupakan pertama kalinya sudah menghapuskan kemiskinan murni dalam sejarah 5.000 tahun. Kami bersedia berbagi pengalaman dengan Indonesia, dan akan menghubungkan dengan kantor yang terkait,” tutup Wang Yi. (*)
Tinggalkan Balasan