Selanjutnya, Vaksin Covid-19 untuk Anak-anak

Mereka yang berusia di bawah 2 tahun dapat menerima dua suntikan 25, 50 atau 100 mikrogram dikutip dari Jawapos.com.

Dalam setiap kelompok, anak pertama yang diinokulasi akan menerima dosis terendah dan akan dipantau reaksinya sebelum peserta kemudian diberikan dosis yang lebih tinggi. Kemudian, peneliti akan melakukan analisis sementara untuk menentukan dosis mana yang paling aman dan paling mungkin melindungi setiap kelompok umur.

Anak-anak di bagian 2 studi akan menerima dosis yang dipilih oleh analisis atau suntikan plasebo yang terdiri dari air asin. Moderna mengembangkan vaksinnya bekerja sama dengan National Institute of Allergy and Infectious Diseases. Perusahaan dan institut tersebut juga bekerja sama dalam studi tersebut, bersama dengan Otoritas Penelitian dan Pengembangan Lanjutan Biomedis Federal.

Anak-anak tersebut akan diikuti selama setahun, untuk mencari efek samping dan mengukur kadar antibodi yang akan membantu peneliti menentukan apakah vaksin tersebut tampaknya memberikan perlindungan. Kadar antibodi akan menjadi indikator utama.

Menurut dr. Wohl studi tersebut tampaknya dirancang dengan baik dan kemungkinan besar akan efisien, tetapi dia mempertanyakan mengapa anak-anak hanya diikuti selama satu tahun, ketika orang dewasa dalam studi Moderna diikuti selama dua tahun. Dia juga mengatakan agak terkejut melihat vaksin itu diuji pada anak-anak yang begitu muda secepat ini.

Johnson & Johnson juga mengatakan akan menguji vaksin virus Korona pada bayi dan anak kecil setelah mengujinya terlebih dahulu pada anak yang lebih besar.

Pfizer-BioNTech sedang menguji vaksinnya pada anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun, dan berencana untuk pindah ke kelompok yang lebih muda, produk tersebut telah diotorisasi untuk digunakan pada usia 16 tahun ke atas di Amerika Serikat.

Bulan lalu, AstraZeneca mulai menguji vaksinnya di Inggris pada anak-anak berusia 6 tahun ke atas. (*/int)

Komentar