AMPK Desak Kejati Usut Kasus Dugaan Korupsi Nurdin Abdullah dan Sejumlah Perusahaan di Sulsel
TERASKATA.COM, MAKASSAR – Aliansi mahasiswa Pemerhati Korupsi (AMPK) memperingati hari Anti korupsi sedunia dengan melakukan aksi unjuk rasa jilid ll di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (9/12/2021).
Setelah sebelumnya melakukan demonstrasi di tempat yang sama pada Senin (6/12) lalu, AMPK kembali melakukan aksi serupa dengan membawa puluhan massa.
Dalam tuntutannya AMPK meminta penyidik Kejati Sulsel mengusut dugaan korupsi yang melibatkan sejumlah perusahaan di Sulsel.
Jendral Lapangan AMPK, Arman Wahyu, mengatakan bahwa pihaknya menuntut agar segera mengusut tuntas terkait beberapa kasus korupsi di Sulawesi Selatan, khususnya yang melibatkan PT Lompulle dan Gubernur Sulsel non-aktif, Nurdin Abdullah.
“Segera periksa pekerjaan perusahan PT Lompulle dugaan milik haji Haerudin atas kasus yang melibatkan terdakwa gubernur Non aktif NA,” kata Arman.
“Ada indikasi korupsi sesuai hasil laporan BPK yang mengauditnya, serta tangkap dan adili oknum yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi proyek infrastruktur di Sulsel,” kata Arman.
Selain itu, Kormim AMPK, Marlo dalam orasinya mengatakan jika hari anti korupsi sedunia ini digunakannya sebagai momentum untuk mengevaluasi dan membidik para tersangka kasus korupsi yang kebal hukum di Sulsel.
“Aksi ini sebagai momentum hari Anti korupsi sekaligus berupaya mengevaluasi, membidik tersangka baru pada kasus suap/gratifikasi terkait proyek infrastruktur yang ada di Sulsel yang juga erat kaitannya dengan dugaan korupsi yang dilakukan oleh gubernur nonaktif NA terkhusus PT Lompulle yang berada di Soppeng yang katanya sangat kebal dan bebal hukum,” ujarnya.
Lanjut Marlo, mengungkapkan jika dalam momentum hari Anti Korupsi Sedunia ini adalah upaya untuk menginformasikan kepada pihak yang berwenang agar pro aktif dalam mengusut tuntas praktik korupsi, kolusi dan nepotisme di Sulsel.
Adapun beberapa Perseroan Terbatas (PT) yang diduga bermasalah, antara lain PT Lompulle, Bawakaraeng Lestari, Utari Prima Sejahtera, Amin jaya, Karya subur teknik Utama, Ridwan jaya Lestari, Rahim Multi Sarana, Mega bintang Utama, Rahmat Utama Mulia dan PT Rizkiyah.
Sementara itu, Arman menjelaskan, bahwa berdasarkan hasil investigasi dan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), disinyalir sejumlah proyek bermasalah khususnya ada pada PT. Lompulle.
Arman juga menuturkan jika pihak Aliansi mahasiswa Pemerhati Korupsi (AMPK) akan terus melakukan pengawalan terhadap kasus korupsi tersebut tentunya dengan massa aksi yang lebih banyak.
“Kami akan kembali melakukan aksi unjuk rasa sampai kasus ini terungkap dengan jelas,” tegas Arman.
“Selamat hari Anti korupsi sedunia, Korupsi adalah kejahatan kemanusiaan,” tutup Arman. (*/int)
Tinggalkan Balasan