Anggota DPRD Lutim Lontarkan Kata Kasar, HAM Lutim Angkat Bicara

TERASKATA.id, Luwu Timur – Setelah aksi demonstrasi yang digelar Aliansi Gerakan Bersama Rakyat (GEBRAK LUTIM) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Luwu Timur (Lutim), Selasa (05/11/2019) kemarin. Tersebar ke media sosial Video saat audiensi antar Gebrak Lutim dan salah satu anggota DPRD Lutim.

Berbagai pujian maupun kritikan muncul, akibat saat proses audiensi tersebut ada perkataan yang kurang baik di sampaikan oleh anggota DPRD sekaligus ketua komite di salah satu sekolah di lutim.

Kepala bidang advokasi HAM Lutim Batara guru, Ryan Adam angkat bicara mengenai kronologi kejadian tersebut. Menurutnya diawal pembicaraan masih baik-baik saja,

” tetapi ketika saya sudah mengeluarkan beberapa pendapat yang mungkin kurang rasional di pikirannya, perkataan yang tidak pantas pun keluar dari mulut Perwakilan Rakyat kita. Pada saat itu saya menjelaskan bahwa ada alternatif selain meminta pungutan kepada orang tua siswa, karna dalam Permendikbud Nomor 75 tahun 2016 di tegaskan bahwa Komite sekolah boleh saja meminta sumbangan tapi bukan pungutan, ” jelasnya

Dalam audiens tersebut, Ryan adam sempat menyebutkan adanya penghapusan yang harus dilakukan oleh pihak komite sekolah,

” mengenai penghapusan, saya dengan lantang memang menyebutkannya. Karena memang soal pungutan di sekolah itu harus dihapuskan dan di ganti dengan sumbangan. Kalau kita berbicara tentang pungutan berarti ada patokan nominal dan waktu yang diberikan kepada orang tua dan ini sudah terjadi di beberapa sekolah di luwu timur, akan tetapi ketika kita berbicara tentang sumbangan berarti harus seikhlasnya, ” tegasnya

Ia menambahkan bahwa pihaknya menawarkan beberapa solusi terkait gaji guru honorer,

” kami menawarkan beberapa solusi, yang kemudian ini bisa dipertimbangkan oleh DPRD Lutim. Yakni dengan menggunakan dana bos, melakukan upaya kreatif dan inovatif seperti pengadaan kantin atau koperasi yg bersifat provit dan juga meminta sumbangan kepada orang tua wali, dan saya pertegas meminta Sumbangan bukan Pungutan, ” tambahnya.

Namun usulan tersebut hanya dibalas dengan nada keras dari salah satu anggota dewan kita, “

” saya sangat menyayangkan hal ini dapat terjadi, karna saya rasa tugas dari DPR adalah untuk menerima segala aspirasi dari rakyat. Kalau ada salah di benahi, kalau ada yang keliru di luruskan dan ketika ada yang tidak etis jangan dibalas dengan memaki, ” tandasnya.(*)

Komentar