Bocah 12 Tahun Disiram Air Keras, Diduga Korban Perdagangan Anak
TERASKATA.COM, MAKASSAR – Kasus perdagangan anak atau trafficking diduga terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Itu setelah salah satu korbannya, RN (12) dilarikan ke rumah sakit karena disiram air keras.
RN (12) dianiaya dan disiram air keras oleh temannya di salah satu wisma di Jalan Angkasa, Kota Makassar.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar, Achi Soleman mengatakan, peristiwa ini diduga korban trafficking.
“RN ini kami menduga adalah korban trafficking, karena ketika kami telusuri, kepada keluarganya ternyata diketahui di tempat itu telah berkumpul beberapa orang, anak di bawah umur yang berasal dari kota-kota lain selain Makassar. Jadi kemungkinan ini korban trafficking,” kata Achi, dikutip Teraskata.com dari Fajar.co.id, Jumat (7/1/2022).
Achi menyebut bahwa RN sudah sempat akan dibawa ke Kabupaten Sidrap tapi digagalkan oleh keluarganya.
Peristiwa menyedihkan ini terjadi sekitar seminggu yang lalu. Hanya saja, baru diterima laporannya oleh DPPPA Makassar.
“Untuk melakukan pemenuhan dalam hak kesehatan dulu. Yang kami utamakan bagaimana pemulihan luka-luka dari anak ini yang termasuk dalam keluarga tidak mampu,” ujarnya.
RN sendiri saat ini belum mengungkap apa-apa. Achi menduga, hal ini dikarenakan adanya trauma pasca kejadian.
“Untuk traumanya kami akan melakukan bimbingan konseling. Ini juga baru kami temukan setelah kami shelter dari warga langsung mengunjungi keluarga korban. Jadi saat pertama kali kami temukan oleh shelter warga kami,” jelas dia.
Sementara, korban saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya karena luka di sekujur tubuhnya. Sementara pelaku telah dilaporkan kepada pihak kepolisian.
“Kami akan bekerja sama dengan pihak kepolisian. Nanti pihak kepolisian yang akan menggali lebih dalam lagi,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua TRC P2TP2A Kota Makassar, Makmur Payabo yang telah menemui pihak keluarga korban, mengatakan, rupanya anak tersebut masih berumur 12 tahun dan masih kelas 6 SD.
“RN tidak bisa terbuka. Begitu pula tantenya kebingungan. Dia sudah pastikan bahwa ada percobaan untuk perdagangan anak,” jelasnya. (*/int)
Tinggalkan Balasan