Cerita Penculikan Sopir Online Makassar: 10 Hari Disekap, Ditinggal di Hutan Perbatasan Gorontalo-Manado

“Sampai di parkiran, dia minta kunci mobilku. Jadi kubilang kenapa mobilku Pak? Dia bilang bawa saja. Ini jadi barang bukti semua di kantor,” ucapnya.

Arman pun akhirnya memberikan kunci mobilnya. Setelah itu dirinya dinaikkan ke dalam mobil dan dibawa pergi dua orang pelaku melewati Jalan Andi Tonro.

“Di atas mobil, dia bilang jangan mengamuk. Jangan sampai melawan karena kalau kau melawan di sini di atas mobil saya bunuhko,” ancam pelaku.

Selain diancam dibunuh pelaku, Arman juga diancam apabila melawan, anak dan istrinya juga akan diculik.

“Jadi saya tanya, kalau saya punya masalah Pak, jangan dikasih masuk-masuk keluargaku. Dia bilang ‘jangan mako banyak bicara diam mako saja. Ikut mako sama saya’,” ujarnya.

Sebelum melewati jembatan Andi Tonro, mata Arman mulai dilakban pelaku. Setelah itu pelaku memperingatkan untuk tidak banyak bicara.

“Saya pikir dia petugas, jadi saya mengikut,” ucap Arman.

Meskipun mata tertutup Arman masih bisa melihat sedikit ke arah mana dirinya dibawa. Termasuk pada saat masuk di Jalan Tanjung Bayang.

“Saya sempat melihat karena ini mataku yang di bawah sini masih sempat ka melihat sela-selanya. Tanjung Bayang kuhafal jalannya ka sering ka bawa penumpang,” ujarnya.

Setelah masuk Tanjung Bayang, Arman kembali bertanya ke mana dirinya mau dibawa. “Dia bilang ‘diam mako saja karena ada lagi mau dijemput di dalam di situ. Ikut mi saja’,” ucapnya.

Setelah itu dia masuk di suatu tempat. Ada mobil warna cokelat di situ. Namun, Arman tidak sempat melihat pelat mobil itu karena terparkir serong.

“Mobilku itu langsung masuk di sampingnya itu mobil warna cokelat. Kalau tidak salah Mobilio. Begitu mobilku berhenti dia suruhma turun dan pindah di mobil itu,” ujarnya.

“Baruka mau duduk di mobil itu, ada yang hantam kepala saya dan langsung tersandar di kursi. Begitu tersandar, adami yang dobelki lakban itu mataku. Dia dobel fullmi di situ tidak bisa ma lihat apa-apa,” ucap Arman.

Ketika sudah mau jalan, Arman kembali bertanya tentang mobilnya. Pelaku hanya menjawab bahwa mobilnya itu akan dijadikan sebagai barang bukti.

Komentar