Cerita Penculikan Sopir Online Makassar: 10 Hari Disekap, Ditinggal di Hutan Perbatasan Gorontalo-Manado

“Tidak usah mako pikir mobilmu itu. Nanti selesai pi masalahmu di kantor baru kau tau semua,” ujar Arman.

Akhirnya Arman pun dibawa oleh pelaku dan dia tidak tau entah kemana dia mau dibawa dengan mata tertutup. Penculikan berakhir di hutan perbatasan Gorontalo-Manado.

Arman menceritakan, selama perjalanan menuju Gorontalo dia beberapa kali ditanya tentang dua unit mobil curian yang dituduhkan kepadanya.

Karena merasa tidak pernah melakukan itu, Arman terus mengelak atas tuduhan dari pelaku. Setiap mengelak, dirinya mendapat penganiayaan.

“Saya bertanya unit apa Pak? Kapan saya ambil mobil ta dan gelapkan mobil ta. Dia hajar. Pukul saya sambil dia bilang tidak usah mako akting dimana kau simpan itu mobil,” kata Arman.

Di sepanjang perjalanan menuju Gorontalo, Arman mengaku dua kali singgah di suatu tempat. Dia kurang tahu tempat itu apakah hotel atau penginapan.

“Saya dikasih singgah di penginapan. Dia ikat tangan saya di kursi dan kaki serta mata terlakban dan dikasih ja juga makan tapi saya tidak melihat ini makanan,” ucap Arman.

Arman juga mengaku dia sempat pingsan dua kali selama perjalanan karena sering mendapat pukulan dari pelaku ketika ditanya tentang dua unit mobil itu tapi dia terus menyangkal tidak tahu.

Setelah perjalanan masuk 10 hari pada 16 Agustus malam, Arman mengaku diseret turun dari mobil kemudian dibawa ke dalam hutan dan di situ dirinya ditelanjangi.

“Sampai di atas gunung dia telanjangi ka. Tidak ada pakaian dia sisa. Biar celana dalam. Pokoknya telanjang bulat,” ujarnya.

“Setelah itu dia pukul saya lagi. Saat terjatuh di tanah, langsung dia injak muka saya dan dia bertanya kau mengaku lah jo ka kita ini sudah capek. Sudah 10 hari ini kita bawa kau kenapa kau tidak mengaku-mengaku,” desak pelaku.

Komentar