Kepergian Thorig Husler menyisakan duka mendalam. Tidak hanya bagi warga Luwu Timur, tapi masyarakat Sulawesi Selatan ikut merasakannya.
Terbukti ketika jenazah Husler dibawa dari Makassar ke Malili, ribuan orang di sepanjang perjalanan memberikan penghormatan terakhir kepada suami Puspawati itu.
Perjalanan sejauh kurang lebih 800 kilometer itu ditempuh dalam 15 jam karena seringnya rombongan pembawah jenazah berhenti.
Beberapa kali iring-iringan jenazah ‘dihentikan paksa’ oleh warga yang ingin melihat atau sekadar mengusap mobil jenazah Husler.
Ada juga yang menyalami dan menyampaikan belasungkawa langsung kepada Puspawati yang menumpangi mobil tepat di belakang mobil jenazah Thorig Husler.
Di Luwu Timur apalagi. Sejak kabar kepergian bupati yang mencintai dan sangat dicintai warganya itu diketahui, suasana duka sangat terlihat.
Warga memasang bendera Merah-Putih setengah tiang di depan rumah mereka sebagai bentuk duka.
Mereka juga sangat antusias menunggu kedatangan jenazah Thorig Husler. Ribuan warga Lutim dari Kecamatan Burau sampai Malili menunggu di pinggir jalan untuk melihat dan memberkan penghormatan terakhir kepada sang bupati. (int)
Komentar