TERASKATA, Makassar – Ratusan kader organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya menggelar aksi unjukrasa di Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar, Selasa (21/20).
Massa aksi terlihat memadati dua ruas Jalan Sultan Alauddin. Mereka berasal dari sejumlah komisariat yang ada di Kampus UIN Alauddin Makassar. Yakni, Komisariat Ekonomi dan Bisnis Islam, Komisariat Sospol Unismuh, Komisariat Pertanian Unismuh, Komisariat Stiem Bongaya, Komisariat FAI Unismuh, Komisariat Adab dan Humaniora, Komisariat Ushuluddin, Filsafat dan Politik, Komisariat Sains dan Teknologi, dan Komisariat Syariah dan Hukum serta Komisariat FKIP.
Dalam aksinya, para aktivis HMI ini selain melakukan orasi, mereka juga sempat melakukan aksi blokade jalan dengan menggunakan mobil truk.
Ketua Umum HMI Cabang Gowa Raya, Fadli Lesmana Kamil, dalam orasinya mengatakan, aksi unjukrasa yang dilakukan pihaknya sebagai bentuk kokohnya harga diri sebagai kader HMI, yang sangat mengecam tindakan yang dilakukan oleh oknum aparat kepolisian di depan Wisma HMI Cabang Makassar yang membubarkan kader HMI secara represif saat melakukan aksi galang dana untuk korban banjir bandang Luwu Utara baru-baru ini.
”Jikalau harga dirimu sudah tidak ada, setidaknya harga diri sebagai kader HMI dan Wisma HMI Cabang Makassar, Botolempangan yang engkau teguhkan,” seru fadil dalam orasinya.
Sementara itu, Kabid PTKP HMI Cabang Gowa Raya sekaligus Jendral Lapangan, Akbar Haruna, dalam orasinya mengatakan, tindakan refresif oknum aparat kepolisian terhadap kader HMI Cabang Makassar di Wisma Botolempangan adalah tindakan yang mencoreng dan melanggar aturan main organisasi, sekaligus bentuk tindakan yang tidak seharusnya dilakukan oleh pihak kepolisian yang memiliki tugas menciptakan keamanan dan ketertiban.
”Apa yang dilakukan oknum polisi itu, adalah hal yang bertentangan dengan semangat mengayomi dan melindungi yang selalu digaungkan oleh Polri,” ucapnya.
Sekretaris Umum HMI Cabang Gowa Raya, Muhammad Almarif juga turut mengutuk aksi ‘brutal’ oknum kepolisian itu.
”Betapa matinya hati nurani pihak kepolisian di saat kader HMI Cabang Makassar melakukan penggalangan dana untuk kemanusiaan, kemudian mendapat tindakan tidak manusiawidari pihak kepolisian,” tandasnya.
Pada aksi tersebut massa aksi mendesaak Kapolri Jenderal Idham Asis segera mencopot Kapolrestabes Makassar. Massa aksi pun menilai, jika Kapolda Sulawesi Sekatan gagal total dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di Kota Makassar.
Massa aksi juga menuntut Polri untuk segera menghentikan tindakan-tindakan represif terhadap massa aksi (demonstran), serta mendesak pihak kepolisian untuk meminta maaf secara institusi atas insiden yang terjadi di depan Wisma HMI Cabang Makassar. (*)
Komentar