TERASKATA, Makassar – Kepala Keopolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan (Sulsel) yang baru, Irjen Pol. Merdisyam pernah membuat blunder saat menjabat Kapolda Sulawesi Tenggara.
Namanya ramai dibicarakan pada bulan Maret lalu. Saat itu, ia menyampaikan informasi salah soal viral video kedatangan puluhan warga negara asing asal Tiongkok ke Kendari, Sultra.
Merdisyam saat itu menyebut WNA yang datang di tengah pandemik itu baru saja memperpanjang visa dan kontrak kerja di Jakarta. Menurut penjelasannya, para tenaga kerja asing merupakan pekerja sebuah perusahaan smelter di Konawe.
Keterangan Merdisyam berbeda dengan pejabat Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kendari. Sebanyak 49 orang asal Tiongkok yang terekam video dan viral di media sosial dipastikan baru datang dari Tiongkok.
Akibat ulahnya itu, Merdisyam ramai diperbincangkan di media sosial Twitter. Tagar #copotkapoldasultra, bahkan sempat menjadi trending topic, pada Selasa 17 Maret 2020. Belakangan, di hari yang sama, Merdisyam mengklarifikasi pernyataannya.
”Permohonan maaf kepada rekan-rekan sekalian dari saya sebagai Kapolda Sultra,” kata Merdisyam dalam keterangan persnya saat itu.
Sebelumnya diberitakan, Kapolri mengeluarkan surat telegram nomor ST/2247/VII/KEP./2020 yang ditandatangani oleh AS SDM Irjen Sutrisno Yudi Hermawan, Senin (3/8). Dalam surat itu, Irjen Pol Merdisyam dirotasi menjadi Kapolda Sulawesi Selatan menggantikan Irjen Pol Mas Guntur Laupe yang yang digeser menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama TK I Sespim Lemdiklat Polri. (*)
Editor : Wahyudi Yunus
Komentar