KUR Fiktif di Sulawesi Selatan, 300 Nasabah Jadi Korban

TERASKATA.COM, PINRANG – Di tengah pandemi Covid-19, ada-ada saja oknum yang memanfaatkan situasi. Sepertu membuat KUR fiktif dengan nama orang lain.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) fiktif kali ini terjadi di BRI Cabang Pinrang, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Pada kasus kali ini, yang menjadi korban KUR fiktif BRI ini berkisaran sekitar 300 orang. Masing-masing dari korban dicairkan dana KUR tanpa sepengetahuan dari korban, nilainya berkisaran sekitar 25 juta hingga 50 juta bahkan ada yang lebih dari nilai itu.

Atas kejadian itu, puluhan pemuda asal Kabupaten Pinrang melakukan aksi unjuk rasa di BRI Cabang Pinrang, Jum’at (30/7). Pemuda yang mengatasnamakan Aliansi Peduli Pinrang ini menuntut untuk memulihkan sejumlah nama yang menjadi korban dugaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) fiktif BRI.

Hasan, seorang demonstran meminta pihak BRI Pinrang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Ia mengatakan sejumlah korban sangat dirugikan dan mengharapkan nama mereka kembali dipulihkan.

“Pihak BRI Pinrang harus bertanggung jawab atas KUR fiktif ini dan meminta kepada pihak terkait agar memulihkan nama baik para korban yang masuk daftar blacklist,” kata Hasan dalam orasinya di depan gedung BRI Pinrang itu dikutip dari kabarbugis.

Bahkan ia meminta pihak kepolisian untuk menuntut tuntas kasus KUR fiktif BRI yang memakan ratusan korban itu.

“Kasus ini akan terus kami kawal dan mendesak Polres Pinrang untuk mengungkap pelaku yang dengan sengaja mengeluarkan KUR fiktif ini,” ungkapnya.

Massa Aliansi Peduli Pinrang saat demo KUR fiktif di BRI Cabang Pinrang (KabarBugis/rudi).

Menanggapi hal itu, Pimpinan Cabang BRI Pinrang, Kurniawan Setiantoro mengatakan pihaknya telah melakukan pelaporan terkait kasus itu ke Polres Pinrang untuk dilakukan penyelidikan.

“Kami akan bertanggung jawab, kasus ini sudah kami laporkan ke kepolisian awal maret 2021 lalu untuk mengusut tuntas kasus ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Kanit Tipikor Sat Reskrim Polres Pinrang, Ipda Muis Panrita meminta kepada pihak massa aksi untuk membantu dengan cara menghadirkan para korban yang diperkirakan sebanyak 300 orang.

“Korbannya sekitar 300 orang, saat ini dalam proses pemanggilan saksi-saksi,” ujarnya.

SELANJUTNYA ADA SAKSI KUNCI>>

Komentar