Nurdin Abdullah Ditahan KPK, 5 Kontribusinya untuk Luwu Raya dan Toraja Tak Bisa Diabaikan
TERASKATA.COM, PALOPO – Kasus dugaan gratifikasi yang melibatkan Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah memang cukup mengejutkan.
Nurdin, tiba-tiba ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT), Sabtu (27/2/2021) dini hari.
Pada Minggu (28/2/2021) dini hari, Nurdin ditetapkan sebagai tersangka kasus suap karena penyerahan uang Rp2 miliar dari kontraktor Agung Sucipto ke Edy Rahmat, sekretaris Dinas PU Sulsel yang disebut-sebut sebagai orang kepercayaan Nurdin Abdullah.
Transaksi di Jalan Hasanuddin Makassar, pada Jumat mala itu pun ikut menyeret Nurdin Abdullah. Kini ia mendekam di Rutan Cabang KPK Cabang Pomdam Jaya Guntur.
Sementara Edy ditahan di Rutan Cabang KPK pada Kavling C1 (Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK), dan Agung ditahan di Rutan Gedung Merah Putih KPK.
Kepada wartawan, Nurdin Abdullah membantah tuduhan kasus suap ini. Bahkan ia bersumpah dan mengaku tak tahu menahu soal transaksi Edy dan Agung itu.
Beberapa saat setelah penetapan tersangka dan penahanan Nurdin, penilaian negatif, cibiran hingga sumpah serapah ditujukan kepada mantan Bupati Bantaeng dua periode itu, tumpah ruah di media sosial.
Tak terkecuali netizen dari Tana Luwu dan Toraja. Meski tak sedikit pula yang membela bahkan mendoakan Nurdin cepat keluar dari masalah yang membelitnya.
Terlepas dari benar tidaknya Nurdin terlibat kasus suap (putusan pengadilan), publik Tana Luwu dan Toraja harus mengakui bahwa politisi yang identik dengan akronim NA itu telah banyak berkontribusi untuk enam kabupaten/kota di daerah ini.
Apa saja? Berikut ini redaksi Teraskata.com, merangkum sejumlah kontribusi nyata Nurdin Abdullah untuk Luwu Raya dan Toraja, dikutip dari berbagai sumber:
1. Pembangunan Jalan Aspal Sabbang-Seko
Pembangunan jalan Sabbang-Seko.
Ini merupakan salah satu kontribusi terbesar Nurdin Abdullah bersama Andi Sudirman Sulaiman sejak menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, 2018 lalu.
Sejak 2019, Pemprov Sulsel mengalokasikan ratusan miliar rupiah untuk membangun jalan aspal di derah yang dulu dikenal dengan biaya ojek termahal. Mencapai Rp1 juta dengan jarak tempuh kurang lebih 126 Km itu.
Tinggalkan Balasan