Penyerangan Asrama Mahasiswa Bikin Cemas, Budayawan Ingatkan Perjanjian Raja Bone dan Luwu

Ketentuan Luwu adalah ketentuan Bone. Seia sekata dalam suka dan duka, tidak saling membunuh, saling melindungi kepemilikan masing-masing.

“Biarpun semalam jika orang Bone tiba di Luwu, maka menjadilah orang Luwu. Begitupun sebaliknya, biarpun semalam lamanya orang Luwu tiba di Bone maka dia pun akan menjadi orang Bone,” tambahnya.

Naskah perjanjian itu juga menerangkan, Bone dan Luwu tidak saling menyingkirkan dan tidak saling menghimpit.

Keputusan Bone adalah keputusan Luwu, keputusan Luwu adalah keputusan Bone. Adat Bone adalah adat Luwu, adat Luwu adalah adat Bone. Tidak saling Merebut kejayaan.

“Barang siapa yang tidak mengingat perjanjian kita maka akan disapu bagaikan sampah oleh Dewata sampai pada anak cucunya. Dialah yang akan hancur lebur negerinya bagaikan telur yang ditindis batu,” sebutnya.

Budayawan Bone itu juga meminta, terkait dengan kejadian di Asrama 1 Kepmi Bone agar semua dapat menahan diri. Hentikan tindakan kekerasan agar tak berbalas.

“Diharapkan kepolisian dapat melakukan tindakan cepat agar dapat mengurangi tensi konflik. Harapannya juga para tetua dua belah pihak melakukan pertemuan untuk mengambil langkah kongkrit. Anak Bone bisa satu Komando,” jelas Andi Singke.(*/int)

Komentar