Sepi Peminat, Netizen Sebut Lelang Jabatan di Enrekang Pembodohan

TERASKATA.id, Enrekang – Proses Lelang jabatan untuk 18 jabatan pimpinan tinggi pratama (eselon II) resmi dibuka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Enrekang sejak 29 November 2019.

Hingga memasuki hari kelima, tak satupun yang mendaftar. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Enrekang Junwar, melalui Sekretarisnya Abd Fattah mengatakan, pihaknya sudah mengumumkan lelang 18 jabatan itu sejak Jumat, (29/11/19) lalu.

”Yang mendaftar secara resmi belum ada hingga saat ini,” kata Fatta dibalik telepon selulernya.

Menurutnya, lelang jabatan 18 OPD tersebut dilakukan karena ada beberapa OPD yang dalam proses pensiun dan tidak memiliki pejabat definitif. Diantaranya Sekertaris Dewan (Sekwan), Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Satatistik dan Kepala Dinas Sosial.

”Lelang jabatan 18 OPD itu ada yang dalam proses pensiun dan ada juga yang tidak memiliki pejabat definitif,” jelas Fattah sembari menambahkan, ada enam pejabat yang pensiun tahun 2019).

18 jabatan eselon II yang dilelang yakni, Sekretaris Daerah, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan, Sekertaris Dewan, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang.

Jabatan lainnya adalah Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Komonikasi, Informatika dan Satatistik, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Perhubungan, dan Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Parawisata.

Sementara itu, di Media sosial perbincangan terkait lelang jabatan terus bergulir. Akun facebook, Sitti Aisya Afika menyebutkan lelang jabatan di pemerintahan Kabupaten Enrekang hanya simbol formalitas. Seperti biasanya, jabatan diisi oleh keluarga dekat dan orang dekat Bupati Enrekang, Muslimin Bando.

”Bagus lah klo Ndak ada yg daftar, artinya sudah tau diri klo keluarga bupati dah Ndak ada lagi yg nganggur. Toh lelang hanya formalitas, yg sebenarnya sudah ada nama kemanakan, sepupu atau anak penjilad yg selama ini menjilad yg siapkan untuk jabatan itu,” tulis akun Sitti Aisya Afika di grup Facebook Massenrempulu Enrekang.

”Sepupu2, ayo bawa dangke, beras ketan atau pisang tanduk ke rumah bupati, biar namanya tertera… Ndak usah belajar, Ndak usah tes, Ndak usah capek2 ngurus berkas… Cukup ungkap silsila keluarga, tunduk2 masuk rumah, besok pasti jadi pejabat… Hi hi hi, ancur,” tulisnya lagi. (*)

Komentar