Cuaca Buruk, Harga Ikan Naik Selama Ramadan
TERASKATA.COM, Palopo – Cuaca buruk yang melanda Kota Palopo, sepekan terakhir selama Ramadan berdampak pada naiknya harga ikan.
Naiknya harga ikan kini menjadi keresahan bagi masyarakat di Kota Palopo dikarenakan ikan menjadi salah satu lauk favorit.
Kenaikan harga ikan ini terpantau di Pasar Sentral, Kelurahan Dengerakko, Kecamatan Wara.
Salah satunya Rahmi, seorang Ibu rumah tangga yang mengaku bahwa ia dan sekeluarganya tidak bisa makan, kalau tidak ada ikan.
“Saya sekeluarga tidak bisa makan, maksudnya kaya hambar begitu makanan kalau tanpa ikan,” tuturnya, Kamis (07/03/2022).
Sehingga, ia tetap membeli ikan walaupun dengan harga yang lebih mahal dari sebelumnya.
“Biasanya Rp20 ribu itu bisa dapat enam ekor ikan lajang yang besar,” ungkapnya.
Harga ikan yang naik ini bukan hanya berdampak bagi para konsumen, melainkan para penjual pun merasakan dampaknya, salah satunya mereka bingung dalam mengatur modal untuk harga ikan.
Seperti yang diungkapkan salah satu penjual ikan, Anto, biasanya modal yang ia keluarkan untuk harga segabus ikan tidak mencapai Rp 1 juta.
“Biasanya modal Rp 900 ribu per gabus bisa dapat ikan lajang yang besar,” ungkapnya.
Namun saat ini untuk modal ikan satu gabus bisa mencapai Rp 1,5 juta, sehingga ikan yang ia jual di pasar juga akan mahal harganya.
Menurutnya, harga ikan selama Ramadan ini terbilang mahal dibandingkan sebelumnya.
“Saya dengar ini penyebabnya karena cuaca buruk mengganggu aktivitas nelayan, jadi ikan naik. Saya pun sebagai penjual juga sangat resah dengan adanya ikan mahal, apalagi di bulan puasa ini,” tuturnya.
Kenaikan harga ikan ini berkisar 10 ribu hingga 20 ribu rupiah dari harga sebelumnya.

Demikian, para penjual ikan berharap cuaca dapat kembali normal sehingga tangkapan nelayan dapat maksimal dan harga ikan kembali normal. (cr1/ams)
Tinggalkan Balasan