TERASKATA, JAKARTA – Harga emas atau logam mulia per hari ini tercatat tembus Rp1.022.000 per gram.
Angka ini naik Rp25 ribu dibandingkan harga hari sebelumnya dan menjadi catatan sejarah selama 10 tahun terakhir.
Menanggapi hal tersebut Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengungkapkan, kenaikan harga emas yang signifikan ini juga didorong oleh ketegangan antara India dan China di perbatasan.
“Ini juga karena India dan China yang memanas, sekarang kan sudah ada 40 tank India yang disiapkan di perbatasan. Ini sedikit mengakibatkan ketakutan pasar,” kata dia dilansir dari detikcom, Selasa (28/7/2020).
Selain itu, pasar yang masih menunggu bank sentral AS terkait kebijakan suku bunga juga mempengaruhi harga emas.
“Tapi bank sentral AS masih dovish dan tahan bunga. Lalu bank sentral juga mengatakan jika ada kemungkinan suku bunga negatif, tapi ini masih langka di kalangan bank sentral,” jelasnya.
Kondisi-kondisi itu yang membuat para investor wait and see. Ditambah pula rencana pemberian tunjangan untuk pengangguran yang saat ini masih dibahas di parlemen AS.
Menurut Ibrahim hal ini juga turut memberikan sentimen positif ke harga emas yang kembali mengalami penguatan. Kondisi ini akan mereda jika Covid-19 sudah ada penawarnya.(*)
Komentar