Harga Vanili Tembus Rp8 Juta Per Kilo, Dulu Banyak Ditanam di Luwu Raya

TERASKATA.COM – Komoditi pertanian yang disebut menjadi harta karun yang dijuluki emas hijau yakni Vanili terus mengalami kenaikan harga. Bahkan, harganya sudah mencapai Rp8 juta per kilogramnya.

Kenaikan harga vanili sendiri lantaran saat ini sangat diminati pasar. Baik dalam negeri maupun internasional.

Vanili sendiri merupakan tanaman perkebunan tahunan. Hasil olahannya dapat menghasilkan produk bernilai tambah, dalam bentuk ekstrak, sari, oleoresin, maupun bubuk. Yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kuliner.

Selain itu, vanili juga dapat digunakan sebagai bahan baku kosmetik, parfum, herbal, dan minyak esensial.

Di Kementerian Pertanian, pembinaan tanaman ini berada di bawah Direktorat Tanaman Rempah dan Obat. Tanaman ini masuk dalam famili Orchidaceae atau suku anggrek-anggrekan.

Mengutip situs vanili-Indonesia, harga vanili kering batangan mencapai Rp 5.200.000 per kg, sementara harga vanili basah dibanderol dengan harga mulai dari Rp 600.000 per kg.

Dedy Haryadi, seorang petani vanili di Cianjur menyebutkan, harga vanili basah (biji/ vanilla beans) saat ini berkisar Rp200 ribu per setengah kilogram. Harga saat ini diakui sedang dalam fase koreksi.

Dari pantauan di sejumlah platform belanja online, harga vanili juga bervariasi. Mulai dari Rp50 ribu per 10 gram, hingga Rp5.500.000 per kg. Bahkan, untuk grade A atau vanili gourmet, harganya bisa melebihi Rp7.500.000 – 8.000.000 per kg. Atau dengan variasi Rp70 ribu per 10 gram.

Sementara, untuk menghasilkan 1 kg vanili kering, dibutuhkan 7 kg vanili basah.

“Begitu masuk panen tahun ke-3 atau ke-4 sudah bisa break even point (impas),” kata Dedy.

Untuk diketahui, vanili sendiri pernah banyak dibudidayakan di Sulawesi Selatan. Bahkan empat kabupaten/kota di Luwu Raya. (*/ams)

Komentar