Manfaatkan Teknologi Berbasis Kearifan Lokal

TERASKATA.id, Makassar – Sulawesi Selatan menjadi salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan potensi pariwisata.

Sektor pariwisata harus dapat dimanfaatkan, dikelola dan dikembangkan dengan baik. Karena menjadi salah satu kekuatan ekonomi lokal pendongkrak devisa negara.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Syafruddin mengatakan, industri pariwisata didorong menjadi bagian ­Global Value Chain (GVC), sehingga perlu modernisasi industri yang berbasis kawasan, keragaman bahari yang inklusif, dan menjadi destinasi unggulan dunia.

”Mari bangun potensi pariwisata Sulawesi Selatan sebagai leading sector pembangunan berbasis kearifan lokal, sebagai salah satu kebijakan strategis,” ujar Menteri Syafruddin saat membuka Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) dengan tema Bersinergi Memajukan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal, di Wisma Negara, Minggu (16/06/19).

Menurutnya, industri pariwisata yang diadaptasikan dengan teknologi, sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi. Saudagar Bugis mempunyai modal kuat untuk menghadapi tantangan global dan mengikuti perkembangan zaman. Hanya saja, kearifan lokal tetap harus dipegang dan tidak dilupakan.

”Jiwa entrepreneurship yang bertumpu pada ilmu pengetahuan tapi tetap membumi sesuai kearifan lokal akan memenangkan kompetisi dan pengembangan ekonomi secara lokal dan global,” tuturnya seperti dikutip dilaman Kemenpan-RB.

Dikatakan Syafruddin, ekonomi menjadi salah satu tolak ukur kekuatan suatu negara. The great nation, dipandang dari kekuatan ekonomi. Persaingan di era digital akan dimenangkan negara yang lebih cepat.

BACA JUGA: Sejak Jaman Belanda, Jalan Ini Tak Tersentuh Pembangunan ?

”Berubah, bertransformasi, beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi,” jelasnya.

Pembangunan manusia juga sangat berpengaruh dalam pembangunan sektor wisata.

“Pembangunan manusia, pengembangan wisata, kearifan lokal, dan teknologi, ibarat bejana saling berhubungan satu dengan lainnya,” ujarnya.

Sinergi saudagar dan pemerintah daerah penting untuk diperhatikan. Saudagar Bugis Makassar memiliki modal kuat untuk membangun ekonomi, yakni ketangguhan mengatasi tantangan jaman dan pandai beradaptasi dimanapun berada.

Sementara Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan dapat bersinergi dengan membangun kinerja yang berorientasi pada hasil serta memfokuskan seluruh kinerja bukan pada prosesnya. Dalam konteks pariwisata, program-program kerja dibuat secara terukur, sejalan dengan pembangunan industri dan destinasi wisata unggulan.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah reformasi birokrasi di bidang kelembagaan dan perizinan terus diperbaiki agar semakin simpel dan sederhana sehingga memudahkan pengurusan izin usaha yang berfokus pada wisata, investasi, dan pertumbuhan ekonomi yang stabil.

PSBM yang digelar setiap tahun ini menjadi ajang silahturahmi sekaligus momentum inisiasi kerjasama antar para saudagar. PSBM ke-XIX ini dihadiri oleh para saudagar seluruh Indonesia dan luar negeri. Mereka juga merupakan pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).

BACA JUGA: Dua Kursi di DPRD, PPP Beri Sinyal Koalisi Partai Umat

Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) KKSS Sattar Taba berharap PSBM dapat menjadi wadah pemersatu Saudagar Bugis Makassar dimanapun berada. Ia berkeinginan para saudagar dapat bahu-membahu dengan pemerintah daerah untuk membangun Sulawesi Selatan.

”KKSS berkomitmen untuk memberikan kontribusi kepada daerah dan tentunya bukan hanya daerah, tapi membantu putera daerah untuk meraih kesuksesan,” ungkapnya.

Hadir dalam acara tersebut Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP KKSS) Sattar Taba, Ketua KADIN Makassar Zulkarnain Arief dan para Saudagar Bugis Makassar seluruh Indonesia dan luar negeri.(*)

Komentar