TERASKATA.Com, Palopo – Gerakan penanganan dan pencegahan stunting terus digalakkan pemerintah Kota Palopo, melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPP dan KB).
Upaya penanganan stunting tidak hanya dilakukan dengan sosialisasi semata. Demikian diungkapkan Kepala DPP dan KB Kota Palopo, Farid Kasim Judas, SH.,M.Si, MH saat memberikan pengarahan pada rembug stunting di Kecamatan Wara Timur, Selasa (22/03/2022).
Menurutnya, tahap sosialisasi dan edukasi kepada warga terkait penanganan stunting sudah dilakukan. ””Tak cukup hanya sosialisasi dan edukasi. Saatnya, tindakan langsung ke masyarakat berupa pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil sebagai upaya pencegahan. Dan yang terdampak kasus stunting, dalam upaya penanganan atau penyembuhan,” kata FKJ-sapaan akrabnya.
Dikatakan FKJ, makanan tambahan yang diberikan berupa daging sapi yang secara langsung diserahkan kepada ibu hamil dan keluarga terdampak. Daging sapi merupakan sumber protein kelas atas. Tubuh manusia memerlukan protein untuk pembentukan setiap sel. Itulah kenapa ibu hamil membutuhkan lebih banyak protein, salah satunya dari daging sapi, karena di dalam tubuhnya ada janin.
”Pada daging sapi terdapat Nutrisi folat yang cukup tinggi. Folat berfungsi memproduksi RNA, DNA, serta sel darah merah. Sementara bagi bayi, folat digunakan saat pembentukan otak dan tulang belakangnya,” kata mahasiswa program doktoral ilmu hukum ini.
FKJ menerangkan, sebanyak 130 kilogram daging sapi dibagikan kepada ibu hamil dan masyarakat terdampak stunting. Ia berharap, dengan pemberikan makanan tambahan ini, ibu hamil bisa terhindar dari potensi stunting. Apalagi daging sapi memiliki kandungan vitamin A, B dan D.
”Manfaat lain dari daging sapi ini, adalah untuk menjaga kesehatan mata, tulang, gigi, serta sistem saraf pusat,” tandasnya.
Pemberian makanan tambahan ini dilakukan bagi ibu hamil dan keluarga terdampak di Kecamatan Wara Timur, Bara dan Wara Selatan. (yud)
Komentar