Fospen Kepri Bantu Irawati, Difabel Sejak Usia 8 Tahun
“Saya bisa memasak dengan memakai tongkat. Tetapi kadang sama kakaklah saya bergantung. Untuk kebutuhan hidup ada saja orang-orang yang datang memberikan bantuan,” katanya.
Sementara untuk bantuan dari pemerintah ia mengaku tidak mendapatkannya.
Termasuk dari Baznas dan Program Keluarga Harapan (PKH), walau diakuinya semasa ibundanya masih hidup memang mendapatkan beras dari PKH. Tetapi setelah wafat ia tidak menerima lagi.
Hal itu dibenarkan Mustafa selaku RT. Menurutnya, Irawati hanya pernah sekali mendapat bantuan selama Pandemi Covid-19.
Selebihnya Irawati mendapat bantuan dari belas kasih orang-orang yang datang mengantar ke rumahnya.

Zulkarnaen, selaku Ketua Fospen Kepri didampingi kostam, Yessy Gusman, Syafrida, Lanni dan Rehanni Yusuf, merasa cukup prihatin dengan kesulitan Irawati.
Untuk itulah, mereka bahu membahu menggalang dana dari semua pengurus dan anggota Fospen Kepri menusihkan bantuan bagi Irawati.
Pihak Fospen juga berjanji akan mencoba untuk menghubungi Baznas Kepri, setidaknya untuk meringankan beban kehidupan sehari-sehari Irawati.
“Nanti tim akan mencari tahu ke Baznas bagaimana agar Irawati bisa mendapatkan bantuan. Kalau bantuan dari kami ini paling berapa lama bertahannya,” kata Zulkarnaen.
Tim ini juga meminta Ketua RT untuk turut membantu mencari solusi bagi kehidupan perempuan cacat fisik tersebut.
Kabarnya, sudah diusulkan kepada pihak masjid agar disisihkan dana untuk membantu orang-orang yang kesulitan.
“Itu sudah kami usulkan Insya Allah disetujui. Kan tidak melulu uang jamaah untuk membangun masjid, perlu juga diperhatikan jamaah yang kesusahan,” imbuhnya. (lan)
Tinggalkan Balasan