Gagal ke Luar Negeri, TKW Ngamuk: Jokowi Suruh ke Sini, Lawan Saya!
“Sini mana sok, Jokowi suruh turun ke sini lawan saya,” tantang perempuan berhijab itu.
Ia mengaku sudah lama tinggal di rumah tanpa bekerja. Padahal, dia adalah tulang punggung keluarga.
“Saya sudah sabar tujuh bulan diam aja di rumah, makanan tidak ada yang ngasih. Ayo lawan TKW, TKW itu devisa negara, kalian itu dibayar sama siapa, sama TKW. Saya yang susah-susah, masih saja dipersulit,” ucapnya.
“Gimana mau maju negara Indonesia kalau begini. Kalian itu cuman korupsi-korupsi, makan uang rakyat semua,” cetusnya.
Ia mengajak seluruh TKW yang gagal berangkat ke luar negeri untuk bergabung melawan Jokowi.
“TKW yang ke luar negeri ayo gabung semua, kalau bisa sok lawan Jokowi semua. Waktu dulu kampanye apa? Anu anu apa? sekarang mana buktinya? Gak ada satu pun yang mau memperjuangkan TKW,” tandasnya.
Seorang wanita yang diminta keterangannya oleh perekam aksi membeberkan alasan TKW mengamuk di Bandara Soetta.
Ia menyebut bahwa TKW itu mengamuk karena gagal terbang karena jadwal swab test tidak sesuai dengan jadwal penerbangan.
“Masalah swab, bukan masalah tiket. Swabnya mungkin dibuat tanggal 28, seharusnya 29. Jadi kan gagal. Pantas kan ngamuk, gitu,” ucap perempuan yang mengaku sebagai TKW.
Video berdurasi 2 menit 20 detik itu diunggah oleh akun Twitter @jusdalle pada Sabtu (3/10).
Kasihan Ibu ini. Disiplin 7 bulan #dirumahaja rasanya sia-sia. Bila penanganan covid berlarut-larut, situasi seperti ini menular dengan cepat. Masalah perut. Kebutuhan dasar tdk bisa dikompromikan. pic.twitter.com/tZtmOFfMRW
— Ekonomi Digital💡 (@jusdalle) October 2, 2020
“Kasihan Ibu ini. Disiplin 7 bulan #dirumahaja rasanya sia-sia. Bila penanganan covid berlarut-larut, situasi seperti ini menular dengan cepat. Masalah perut. Kebutuhan dasar tdk bisa dikompromikan,” tulisnya.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto membenarkan bahwa insiden tersebut terjadi di terminal tiga Bandara Soekarno Hatta.
“Terminal tiga, Soeta. Kejadiannya 30 September, untuk penerbangan Saudi Airlines. Flight number SV817 ini, karena perbedaan aturan,” kata Novie, seperti dilansir Merdeka.
Novie menjelaskan alasan perempuan tersebut tidak bisa berangkat ke tujuannya Arab Saudi. Akibat masa berlaku swab test PCR antara Indonesia dan Arab Saudi berbeda masa berlakunya.
“Di Saudi PCR maksimal 2 hari masa berlakunya. Kalau di Indonesia 14 hari masa berlakunya. Jadi Ibu ini sudah expired kalau mau melakukan penerbangan ke Saudi,” tandas Novie. (*)
Tinggalkan Balasan