Geram Kecam Penyerangan Ustaz Chaniago di Batam, tak Terima Pelaku Diserahkan ke Dinsos
TERASKATA.COM, Tanjungpinang – “Astagfirullah Innalilahi wa Inna ilaihi Raji’un,” kata-kata ini terucap spontanitas dari ibu-ibu majelis takhlim masjid Baitusyakur, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Heboh berita penyerangan ustaz tersebut bermula dari beredarnya sebuah video penangkapan pelaku.
Dikisahkan oleh salah srorang saksi yang minta namanya tidak disebutkan kronologi kejadian versi ibu-ibu majelis mesjid.
Senin siang tanggal 13 Safar pukul 11.15 pengajian zikir Bismillah di Mesjid Baitusyakur. Bersama guru yang mulia ustaz Abu Syahid Chaniago, tiba-tiba dari arah pintu MC Donald masuk seseorang dengan sudah memasang kuda-kuda.
Saat itu ibu-ibu majelis sedang fokus mendengar tauziah. Orang yang tiba-tiba masuk itu hendakn menerjang ustaz.
Ustaz pun kaget lalu ustaz kemudian berlari. Karena ustaz memakai baju panjang, kaki ustaz nyangkut dan ustaz pun terjatuh.
Kaki orang yang tidak dikenal sudah bersarang di rahang ustaz sebelah kiri. Ustaz pun langsung kepit kepala orang tersebut.
“Semua kami jama’ah memukuli orang yang tidak dikenal itu. Ada yg memukul kepala orang itu dengan Rehal, ada yg nendangin, pokoknya ibu-ibu histeris. Ya Allah ya Robb… apa yang terjadi hari ini, kami lepas kontrol. Udah gak tau apa lagi. Tujuan kami Guru kami selamat. Kami berteriak-teriak memangil ustaz” tutur seorang saksi.
Lanjut dikisahkan, akhirnya orang tersebut ditangkap kemudian dibawa ke Polsek Batu Ampar. Di hadapan polisi, pelaku mengaku dari Aceh Temiang.
Ditanya agamanya, orang tersebut menjawab dia tidak punya agama. Lalu ditanya lagi jawabannya sudah ngelantur.
“Kata polisi ini udah gak benar. Tidak bisa kita mau melanjutkan. Kami bilang jadi bagaimana biar kejadian seperti ini gak terulang lagi. Polisi bisa menahan orang tersebut selama 24 jam. Kalau jawaban dia ngelantur mau diserahkan ke Dinas Sosial,” aku seorang saksi.
Usai dari kantor polisi, saksi dan juga korban pulang. Di perjalanan, ustaz mengatakan juga dia merasakan sakit di rahang sebelah kiri, merah dan sakit.
Kabar mengenai penyerangan itu dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhart.
Harry menyebut pelaku langsung berhasil diamankan oleh pihaknya. “Iya benar kejadianya. Pelaku saat ini sudah diamankan di Polresta Barelang,” kata Kombes Harry kepada wartawan, Senin (20/9/2021) lalu.
Sayangnya Kombes Harry belum membeberkan lebih jauh prihal motif penyerangan sang ustaz ini. Namun, dia hanya menyebut korban diserang saat sedang ceramah pada hari tersebut.
Atas kejadian tersebut nengundang reaksi banyak pihak. Termasuk Generasi Anak Melayu (GERAM) Kepri yang dikomandoi Aryandi SE. Rio Sumantri, selaku pembina Geram mengutuk perbuatan tersebut. Ia juga menyayangkan jika pelaku akan diserahkan ke Dinas Sosial dengan alasan tidak waras.
Menurut Rio hal tersebut perlu pendalaman yang lebih detail lagi. Agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan akan terus memantau perkembangan kasus tersebut.
“Kami sangat mengutuk penyerangan Ustad di masjid Baitusyakur, Batam. Tindakan tersebut sangat menciderai perasaan umat Islam dalam menunaikan ibadahnya,” tukas Rio berapi-api.

Demikian juga disampaikan oleh Aryandi SE selaku ketua umum Geram Kepri. Menurutnya penyerang ustaz tersebut harus diselidiki lebih lanjut. Agar tidak begitu saja dilepas dengan alasan tidak waras.
“Intinya kami dari Geram provinsi Kepri mengecam jejadian tersebut. Dan kami berharap tidak ada lagi penyerangan terhadap ustaz,” serunya. (Lan)





Tinggalkan Balasan