TERASKATA.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan merombak Kabinet Indonesia Maju. Wacana yang beredar, reshuffle kabinet ini akan diumumkan pekan depan.
Menyusul kian kencangnya isu reshuffle kabinet Indonesia Maju ini, sejumlah nama sudah ramai diperbincangkan bakal masuk sebagai anggota baru KIM.
Sosok tersebut dinilai cukup diperhitungkan untuk menggantikan menteri dengan kinerja melempem.
Lalu bagaimana dengan posisi Menteri Pertanian yang saat ini diduduki politisi asal Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo (SYL)?
Dari sejumlah nama yang beredar, mantan Gubernur Sulsel dua periode itu tidak masuk dalam kategori menteri berkinerja melempem. Bisa dikatakan SYL aman untuk reshuffle Kabinet Indonesia Maju pekan depan.
Adapun pos menteri yang kakan diganti, sesuai rumor yang beredar, adalah Menteri Sekretaris Negara dan Menteri Pendidikan yang akan digabung dengan Kementerian Riset dan Teknologi.
Terkait dua pos itu, ada dua nama kadidat calon menteri yang menguat disebut memiliki kapabilitas dan kemampuan mumpuni.
Dua nama dimaksud adalah Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dan cendikiawan muslim Prof Jimly Asshiddiqie.
Kedua sosok itu disebut Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer dalam Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk ‘Reshuflle Kabinet Sebagai Keniscayaan’, Selasa (13/4/2021).
Yusril disebut Immanuel pantas dimandati sebagai Menteri Sekretaris Negara. Sedangkan Prof Jimly akan menempati Kemendikbud-Ristek.
“Yusril Ihza layak menggantikan Pak Pratikno. Selain itu, ada juga mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Noel ini menilai, pakar hukum tata negara dan cendikiawan muslim itu sangat mumpuni menjadi menteri.
“Itu mereka kan orang-orang yang secara keilmuan mumpuni dua orang ini,” tegasnya.
Pernyataan Noel ini bahkan diamini Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti.
Ray menyebut, Yusril dan Jimly memang pantas masuk ke dalam kabinet pemerintahan Jokowi-Amin.
Baik Yusril maupun Jimly, juga sama-sama memiliki track record moncer yang sudah cukup membuktikan bahwa keduanya layak.
“Saya kira kalau untuk Jimly Asshiddiqie lebih cocok jadi calon Mendikbud Ristek, beliau orang pendidikan dan sangat mencintai dunia riset,”
“Dibandingkan jadi Mensesneg kapasitas Pak Jimly terlalu besar kalau hanya untuk mengurusi surat-menyurat,” ulas Ray Rangkuti.
Di sisi lain, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin bahkan sudah membocorkan informasi reshuffle.
Salah satu keyakinan Ngabalin didasari lantaran sosok Presiden Jokowi merupakan orang yang bekerja cepat dan tak ragu mengambil keputusan.
Ngabalin juga mengungkap, bahwa Presiden Jokowi sama sekali tidak tergantung dengan siapapun dalam pengambilan sebuah keputusan.
“Jadi, menurut Bang Ali, (reshuffle) ya pekan ini. Keyakinanku, ya pekan ini. Gitu,” ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa dirinya sudah cukup mengenal kepribadian Jokowi yang memang ingin segala sesuatunya berjalan tepat, cepat, dan tak bertele-tele. (int)
Komentar