TERASKATA.COM

Dari Timur Membangun Indonesia

Update! Ini Tanda-tanda Gejala Terinfeksi Virus COVID-19

admin |
Ilustrasi pasien Covid-19.

4. Kerusakan jaringan paru-paru

“Kelelahan kronis setelah sembuh dari infeksi COVID-19 mungkin terjadi dan beberapa orang yang pulih terus merasakan gejala pernapasan akibat kerusakan jaringan paru-paru,” ujar penasehat kesehatan di Fruit Street Health dan CovidMD dr Ari Bernstein.

dr Bernstein mengungkapkan peneliti menemukan bahwa fibrosis atau pembentukan jaringan ikat yang berlebihan pada organ akibat peradangan di paru-paru, dapat menyebabkan berbagai gangguan pernapasan jangka panjang.

5. Vertigo

Vertigo bisa menandakan bahwa kamu sudah terinfeksi Corona. Kondisi ini merupakan sensasi saat merasa pusing dan lingkungan sekitar terasa bergerak atau berputar. Vertigo yang parah bisa menyebabkan hilangnya kemampuan sementara untuk beraktivitas secara normal.

Kelelahan kronis juga bisa menandakan infeksi COVID-19. Somak di halaman berikut.

6. Kelelahan kronis

Ahli penyakit infeksi dr Anthony Fauci, memperingatkan banyak pasien yang mengalami post-viral syndrome dengan gejala yang menyerupai sindrom kelelahan kronis atau myalgic encephalomyelitis.

“Brain fog, kelelahan, dan kesulitan dalam berkonsentrasi. Jadi ini adalah sesuatu yang benar-benar perlu kami perhatikan dengan serius karena itu mungkin post-viral syndromeyang terkait dengan COVID-19,” kata dr Fauci pada Konferensi AIDS Internasional seperti dikutip dari Eat This.

7. Sesak napas

Sesak napas ringan hingga sedang merupakan salah satu gejala yang dikeluhkan pasien COVID-19. Sesak napas disebabkan karena kebutuhan oksigen yang meningkat.

8. Mudah lupa

Direktur medis NeuroGrow Brain Fitness Center di Virginia Utara dr Majid Fotuhi menjelaskan bahwa dalam jangka panjang pasien dapat mengalami depresi, insomnia, penyakit Parkinson, kehilangan ingatan, atau percepatan penuaan di otak.

“Bagi mereka yang pulih dari COVID-19, saya merekomendasikan olahraga teratur, makan makanan untuk jantung sehat, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas tidur. Ini adalah cara penting pasien dapat meremajakan otak mereka dan meminimalkan efek buruk di masa depan,” pungkas dr Fotuhi.

Direktur Clinical Treated dr Daniel Atkinson menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kamu terkena COVID-19 adalah dengan menggunakan tes antibodi, untuk memastikan apakah seseorang pernah terinfeksi virus atau tidak. (Is)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini