TERASKATA.COM, PALOPO – Penipuan melalui pesan media sosial dan Whatsapp terus terjadi. Penipu itu menyasar pengusaha rumahan yang berbasis online.
Di Palopo, sejumlah pengusaha rumahan yang menjajakan dagangannya di media sosial mengalami penipuan.
Modusnya, penipu melakukan pesanan terhadap korbannya melalui Facebook dan Whatsapp. Pelaku kemudian berinteraksi dengan pedagang.
Setelah terjadi kesepakatan, pelaku kemudian berjanji akan melakukan pembayaran transfer ke pedagang.
Setelah itu, pelaku kemudian mengirimkan bukti transfer dengan nilai lebih kepada pedagang. Misalnya, harga barang Rp 160.000, penipu kemudian mengirimkan bukti transfer senilai Rp270.000.
Setalah itu, pelaku kemudian meminta agar kelebihan uang transfer agar dibelikan pulsa ke nomor yang dikirimkannya.
Modus penipuan ini sudah dialami dua pedagang di Kota Palopo. Keduanya yakni Aisyah yang jualan snack tower, dan MA Cake yang berjualan kue tart.
Korban Aisyah sendiri sudah terjerat tipuan tersebut dengan telah mengirimkan pelaku sejumlah pulsa yang diminta. Hal itu sendiri diceritakan Aisyah di postingan facebooknya.
Korban Aisyah sendiri bahkan sudah membuatkan snack tower sesuai dengan pesanan penipu. Begitu pun dengan pedagang MA Cake. Pesanan kuenya sudah dibuatkan.
“Saya sudah buatkan kuenya, bahkan sudah diantar ke alamat yang ditujukan, namun alamat yang dimaksud tidak memesan kue. Beruntung saya tidak mengirimkan pulsa,” kata korban MA Cake.
Akun facebook yang digunakan penipu itu diketahui Sagita Yuli, kemudian nomor Whatsapp yang digunakan yakni 0858-4926-1707.
Pada bukti transfer yang dikirimkan pelaku ke korbannya sendiri diketahui bernama Novia Astari. (*)
Komentar