Demonstran Bakar dan Ludahi Al Quran di Skandinavia, Ini Pemicunya

TERASKATA.com, Oslo – Aksi penghinaan dengan cara membakar dan meludahi Al-Quran yang merupakan kitab suci umat Islam kembali terjadi.

Kali ini terjadi di Skandinavia, para demonstran anti-Islam menggelar aksi yang berujung pada kerusuhan. Lantas apa yang memicu sehingga para demonstran nekat membakar hingga meludahi Al-Quran tersebut.

Seperti dilansir detikcom yang melansir AFP, Selasa (01/09/20) sekitar 300 orang turun ke jalanan wilayah Malmo, Swedia, dengan aksi kekerasan yang meningkat seiring berlalunya malam, menurut polisi dan media lokal.

Orang-orang itu menghadiri aksi anti-Islam yang masih terkait insiden sehari sebelumnya saat pengunjuk rasa membakar salinan kitab suci Islam tersebut, juru bicara polisi Rickard Lundqvist mengatakan kepada tabloid Swedia Expressen.

Rasmus Paludan, pemimpin partai garis keras anti-imigran Denmark, melakukan perjalanan ke Malmo untuk berbicara dalam aksi anti-Islam itu, yang diadakan pada hari yang sama dengan ibadah sholat Jumat.

Tetapi pihak berwenang mencegah kedatangan Paludan dengan mengumumkan bahwa dia telah dilarang memasuki Swedia selama dua tahun. Dia kemudian ditangkap di dekat Malmo.

“Kami menduga dia akan melakukan pelanggaran hukum di Swedia,” kata Calle Persson, juru bicara polisi di Malmo kepada AFP.

Ada juga risiko bahwa perilakunya akan menjadi ancaman bagi masyarakat. Tetapi para pendukungnya tetap melanjutkan aksi dan tiga orang kemudian ditangkap karena dianggap menghasut kebencian rasial.Paludan kemudian memposting pesan menyindir via Facebook.

“Dipulangkan dan dilarang masuk ke Swedia selama dua tahun. Namun, pemerkosa dan pembunuh selalu diterima!” tulisnya.

Paludan sendiri dikenal sudah berulang kali melakukan provokasi terhadap Islam.

Dilansir dari Anadolu Agency, Minggu (30/8/2020) melalui Kementerian Luar Negerinya, pemerintah Turki menyampaikan kecaman pada aksi tersebut. Turki juga mengecam Rasmus Paludan.

“Kami mengutuk keras provokasi mengerikan yang dilakukan oleh seorang politisi Islamofobia dan rasis serta pengikutnya yang datang ke Denmark dari kota Malmo, Swedia,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan.(*)

Komentar