TERASKATA – Korban meninggal akibat virus corona di China hingga hari ini, Jumat (31/01/2020) terus bertambah hingga mencapai 213 orang.
Dilansir dari South China Morning Post, Komisi Kesehatan Provinsi Hubei melaporkan ada 42 kematian baru di mana 30 di antaranya ada di Wuhan.
Sebanyak 1.220 kasus baru dikonfirmasi ada di 17 kota. Dari total tersebut yang terjangkit virus itu mencapai 9.356 orang.
Jumlah ini melampaui wabah SARS yang merebak pada 2002 sampai 2003. Saat itu jumlah penduduk di seluruh dunia yang terjangkit virus itu sebanyak 8,098 orang. Sedangkan yang meninggal tercatat mencapai 774 orang.
Dikutip dari AFP, jumlah korban semakin meningkat meski sejumlah langkah penanganan dan pencegahan telah dilakukan.
Negeri Tirai Bambu tersebut telah mengisolasi Provinsi Hubei, khususnya wilayah Wuhan yang diduga merupakan tempat asal virus corona. Diyakini virus itu berasal dari binatang yang dijual di pasar setempat.
Kota lain di Hubei juga telah dikarantina termasuk dengan menutup akses transportasi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan wabah virus corona berstatus gawat darurat dan menjadi perhatian dunia. Keputusan itu diambil dalam rapat yang digelar di Jenewa, Swiss.
WHO menyatakan yang dimaksud status gawat darurat yang menjadi perhatian dunia adalah kejadian luar biasa yang mengancam kesehatan masyarakat di banyak negara akibat penyebaran wabah secara global. Hal ini juga membutuhkan tanggap dan koordinasi dari seluruh dunia.
Selain di China, kasus infeksi virus corona terdeteksi di sejumlah negara, yakni di Kanada, Amerika Serikat, Prancis, Sri Lanka, Thailand, Taiwan, Vietnam, Korea Selatan, Nepal, Singapura, Australia, Malaysia, Jepang, Kamboja, dan Jerman. Lalu Finlandia, Uni Emirat Arab, Filipina, dan India.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada laporan korban meninggal selain di China. (*)
Komentar