TERASKATA, Kenya – Pandemi Corona Covid-19 masih terus mewabah di berbagai belahan negara di dunia. Dengan jumlah kasus lebih dari 3 juta jiwa di seluruh dunia, virus Corona tentunya membuat banyak orang khawatir.
Namun, hal ini nampaknya tak begitu dialami masyarakat di Kenya, Kibera. Pasalnya, virus Corona justru dijadikan model rambut baru yang kini sedang tren di sana.
Melansir dari Oddity Central, Selasa (12/5/2020), model rambut baru virus Corona sedang menjadi tren di kalangan masyarakat Kibera. Di tengah pandemi Covid-19, beberapa penata rambut di Kibera menemukan inspirasi untuk gaya rambut baru dalam bentuk virus Corona yang terlihat di bawah mikroskop.
Rupanya inspirasi model rambut virus Corona ini disebutkan tidak terlepas dari faktor menipisnya klien penata rambut Kibera selama pandemi Covid-19. Karena masalah inilah para penata rambut di sana akhirnya memilih untuk menciptakan model rambut baru yang terinspirasi dari virus Corona.
Benar saja, model rambut ini pun langsung laris manis. Tak hanya karena modelnya, tapi harga yang dibanderol untuk model rambut ini pun terbilang murah.
Model rambut populer di Kibera biasanya dibanderol dengan harga mencapai sekitar 300-500 shilling (Rp 42-70 ribu). Namun, tatanan rambut virus Corona diketahui hanya berkisar 50 shilling atau setara dengan Rp 7 ribu.
Tentu saja harganya yang murah menjadikan model rambut ini sebagai pilihan yang menarik bagi pelanggan yang uangnya kian menipis karena pandemi.
“Model rambut ini jauh lebih terjangkau bagi orang-orang seperti saya yang tidak mampu membayar untuk model rambut yang lebih mahal di luar sana. Kami (tetap) ingin anak-anak kami terlihat bergaya,” kata salah seorang ibu yang tinggal di Kibera.
Untuk membuat model rambut ini sendiri para penata rambut pertama-tama akan membagi rambut klien menjadi sekitar 12 bagian. Dia kemudian akan memelintir dan membungkusnya dengan benang hitam tebal.
Benang hitam ini menggantikan kepangan rambut sintetis karena lebih murah. Nantinya rambut-rambut yang telah dibungkus benang hitam ini akan tampak seperti duri atau paku panjang yang mirip dengan virus Corona.
Selain soal penampilan, dengan model rambut virus Corona ini para penata salon diharapkan bisa memberikan kontribusinya untuk menyadarkan masyarakat agar bisa lebih menjaga kebersihan selama pandemi ini terjadi.
“Beberapa orang dewasa tidak percaya bahwa virus-virus Corona itu nyata, tetapi kemudian sebagian besar anak kecil tampak bersemangat untuk membersihkan tangan mereka dan memakai masker. Begitu banyak orang dewasa tidak melakukan ini dan itulah sebabnya kami menemukan gaya rambut Corona,” kata salah satu penata rambut di Kibera, Sharon Refa, kepada Reuters.
(Sumber: Liputan6.com)
Komentar