TERASKATA.COM

Dari Timur Membangun Indonesia

Swedia Umumkan Pandemi Covid-19 Telah Berakhir, Ini Dua Alasannya

admin |
Masyarakat di Swedia kembali pada kehidupan sebelumnya setelah pemerintah umumkan pandemi berakhir. (ft cnbc)

TERASKATA.COM – Jika kebanyakan negara masih bertarung dengan Covid-19 varian Omicron, pemerintah Swedia justru mengumumngkan jika pandemi telah berhakhir.

Untuk itu, semua pembatasan Covid-19 sudah dicabut secara resmi di negara itu, Rabu (8/2/2022).

Ini dilakukan meski tekanan pada sistem perawatan kesehatan masih tinggi. Bahkan, sejumlah ilmuwan sudah meminta pemerintah bersabar memerangi pandemi.

Mengutip Reuters, pemerintah menyebut ada dua alasan mengapa ini dilakukan pemerintah. Pertama, angka vaksinasi tinggi dan varian Omicron yang diyakini tidak terlalu parah.

“Seperti yang kita ketahui pandemi ini, saya akan mengatakan ini sudah berakhir,” kata Menteri Kesehatan Lena Hallengren ke surat kabar setempat Dagens Nyheter dikutip teraskata.com dari cnbc.

“… Seperti yang kita ketahui dalam hal … pembatasan, itu sudah berakhir,” katanya.

Ia pun menambahkan bahwa Covid-19 di negeri itu, tidak lagi diklasifikasikan sebagai penyakit berbahaya bagi masyarakat. Sejak awal pandemi, Swedia memang menjadi negara yang kontroversial karena tak melakukan penguncian dan melakukan pendekatan pembatasan sukarela.

Saat ini, bar dan restoran akan diizinkan untuk tetap buka setelah jam 11 malam lagi dan tanpa batasan jumlah tamu. Batas kehadiran untuk tempat-tempat dalam ruangan yang lebih besar juga dicabut, seperti penggunaan tiket masuk vaksin.

Sementara itu, dari data lapangan, rumah sakit Swedia masih merasakan tekanan. Ada sekitar 2.200 orang dengan Covid-19 yang membutuhkan perawatan di rumah sakit per kemarin.

Sebanyak 114 kematian baru juga dilaporkan. Secara total 16.182 orang telah meninggal karena infeksi Covid-19 di negara itu.

“Kita harus memiliki sedikit lebih banyak kesabaran, menunggu setidaknya beberapa minggu lagi. Dan kita cukup kaya untuk terus melakukan pengujian,” kritik profesor virologi di Universitas Umea Swedia, Fredrik Elgh ke pemerintah.

“Penyakit ini masih menjadi beban besar bagi masyarakat,” tegasnya. (*/ams)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini