TERASKATA.COM

Dari Timur Membangun Indonesia

Di Rapat Paripurna, Nursalam Kritik Soal Penanganan Sampah

Nursalam

TERASKATA.COM, BONTANG – Persoalan sampah di Kota Bontang menuai sorotan dari kalangan DPRD setempat. Kritikan tersebut datang dari Legislator Golkar, Nursalam.

Hal itu disampaikan saat rapat paripurna ke-13 masa sidang III dalam rangka penandatanganan nota kesepakatan antara Wali Kota dan DPRD atas rancangan perubahan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2022.

Nursalam mempertanyakan pengangkut sampah rumah tangga yang memilih milih sampah untuk diangkut. Kata dia, pengangkut sampah tak mau mengambil potong-potongan kayu, dedaunan dan potongan tripleks yang tak lagi dugunakan.

“Sampah yang diambil itu sampah seperti apa ? pengertian sampah yang dimaksud itu yang bagaimana? setahu saya sampah adalah segala sesuatu yang sudah tidak digunankan lagi,” tanya Nursalam dalam rapat yang digelar di Auditorium Tiga Dimensi, Selasa (09/08/2022), malam.

Lanjutnya, jika sekelas rumah Anggota DPRD yang memiliki akses untuk menyampaikan hal itu, para pengangkut sampah juga tidak mau mengambil samapah seperti yang dimaksud, bagaimana terhadap rakyat kecil.

“Bagaiman dengan mereka yang tidak memiliki akses untuk menyampaikan hal ini? di rumah saya saja mereka tidak ambil,” ujar Anggota Komisi II itu.

Tak sampai disitu, Nursalam juga menanyakan soal kendaraan pengangkut sampah kelurahan yang telah disiapkan pemerintah. Ia menyampaikan, motor sampah yang diadakan dulu sudah tak pernah kelihatan.

“Saya amati mereka (pengangkut sampah) menggunakan motor pribadi. Saya tanya kenapa tidak digunakan mereka menjawab motornya tdiak ada, rusak,” kata Nursalam.

“Nah kalau rusak kan pasti ada bangkai. Mesti ada aset yang tercatat,” tambahnya.

Menanggapi itu, Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan, segala seuatu atau barang yang sudah tidak terpakai itu adalah sampah. Mau tripleks, kayu, daun-daun, kaleng dan lainnya.

“Apapun itu harus diangkat. Wajib untuk dibersihkan,” ucap Basri.

Meski begitu, Basri juga menyampaikan, bahwa terkadang masyarakat hanya menyimpan sampah di pekarangan rumahnya. Tidak di bawa sampai keluar.

“Nah ini memang teman-teman terkadang terkendala di situ,” uarnya.

Sedangkan untuk yang di luar, lanjut Basri akan melakukan evaluasi. “Kalau yang di luar betul tidak diambil, saya akan panggil untuk mempertanyakan itu. Termasuk motor sampah. Kita akan panggil,” tuturnya. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini