Kota Taman, Bersihnya Bikin Nyaman
TERASKATA, Bontang – Kota Bontang, sebuah Kota Kecil yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur.
Kali ini saya berkesempatan berkunjung ke kota taman itu, dalam rangka kunjungan ke Kantor Cabang PT Rania Press Mediatama yang menaungi media siber teraskata bontang.
Untuk sampai di Kota yang asri sejuk dan bersih itu, bisa dengan menggunakan pesawat. Berangkat dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dan tiba di Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (APTP), Kota Samarinda.
Perjalanan dari Kota Makassar ke Samarinda ditempuh selama satu jam lima belas menit. Di Kota Samarinda, selanjutnya perjalanan ditempuh melalui darat dengan menggunakan minibus. Lama waktu perjalanan dari Bandara APTP Samarinda ke Kota Bontang sekitar dua jam.
Sepanjang perjalanan, pengemudi minibus yang merupakan warga Bontang, bercerita kepada kami yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Kota dengan tagline Juara, Aktif, Global, Optimis (JAGO) itu.
Setidaknya ada beberapa poin penting yang bagi kami cukup menarik dari banyak hal yang dijelaskan si pengemudi. Hal yang paling menarik, adalah kota yang mulai berdiri sebagai Daerah Otonom Baru pada tahun 1999 itu sudah 10 kali meraih penghargaan Piala Adipura. Itu artinya, Kota Bontang dinilai sebagai Kota Bersih dengan segala indikator penilaiannya.
Prestasi yang diganjar dengan piala adipura itu memang sesuai dengan apa yang kami lihat di Kota yang kini dipimpin seorang perempuan bernama Hj. Neni Moerniaeni itu. Tak ada sampah berserakan. Sesekali kami melihat petugas kebersihan sedang menyapu dan mengangkut sampah ke mobi truk milik dinas kebersihan.
Kata si Pengemudi, yang mengantar kami ke Kantor Redaksi media teraskata bontang, aktivitas tenaga kebersihan yang dijuluki pasukan kuning itu nyaris tak pernah berhenti selama seharian penuh.
”Mulai subuh sampai malam memang pasukan kuning ini aktif pak. Mereka secara bergantian bertugas. Itulah, kenapa kita tidak menemukan sampah, bahkan dedaunan pun jarang kita temukan,” kata si pengemudi.
Bukan hanya itu, yang juga cukup menarik karena pihak pemerintah Kota Bontang juga tidak menarik retribusi sampah bagi masyarakatnya. Setidakya, itu pengakuan si pengemudi yang juga warga Bontang.
”Bagusnya, kita warga disini tidak pernah bayar-bayar kalau untuk sampah. Tapi petugasnya aktif pak” katanya lagi.
Meski tidak menarik retribusi dari warganya pemerintah Kota Bontang tetap konsisten berupaya mensejahterakan para petugas kebersihan. Bukan hanya insentif, Pemkot Bontang juga konsisten memberikan bonus kepada mereka yang bekerja menjaga kebserihan dan keindahan Kota Bontang.
Apatah lagi jika Kota Bontang menerima penghargaan Adipura. Pemkot dipastikan langsung menaikkan insentif dan bonus para petugas kebersihan, baik yang tergabung dalam pasukan kuning (Dinas Lingkungan Hidup) maupun pasukan hijau (Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan). Kenaikan bonus dan insentif itu mencapai 10 persen.
”Memang setiap tahun kami memberi kenaikan insentif maupun bonus. Intinya mereka tetap menjaga kebersihan,” ujar Walikota Bontang Neni Moernaeni dikutip dari media lokal setempat prokaltim.
Salah seroang petugas pasukan kuning, Arniah mengaku bersykur dengan peningkatan pendapatan itu. Dia mengaku memperoleh gaji sebelumnya sejumlah Rp73.500 per hari. Jika dikalkulasi maka tiap bulan Arniah mendapatkan upah Rp 2.205.000.
Dengan tambahan penghasilan tersebut, perempuan yang bertugas di area Jalan S Parman itu bakal memperoleh Rp 2.425.500. Selain itu, bonus dibagikan oleh Pemkot Bontang, tiap petugas kebersihan diberi satu juta rupiah.
”Harapannya ke depan Bontang dapat mempertahankan Piala Adipura, sehingga pasukan kuning kembali mendapat bonus dan kenaikan gaji,” kata Arniah.
Durasi kerja para petugas kebersihan itu yakni delapan jam setiap harinya. Lima jam pada pagi hari dan tiga jam pada siang hari. Pagi mulai pukul 06.00–10.30 Wita. Sedangkan siang mulai 13.00–16.00 Wita. (*)
Tinggalkan Balasan