Cara BAB yang Sehat, Jongkok atau Duduk?
TERASKATA.com – Buang air besar atau dikenal dengan singkatan BAB sangat diperlukan oleh tubuh. Karena melalui BAB, hasil makanan yang kita konsumsi kembali keluar melalui proses tersebut.
Kebiasaan orang juga berbeda-beda saat BAB. Ada yang memilih menggunakan kloset duduk, ada pula yang lebih nyaman pakai kloset jongkok. Bahkan kloset yang seharusnya posisi duduk bisa saja kita pilih untuk tetap jongkok.
Lalu, antara BAB jongkok atau duduk, sebetulnya mana yang lebih sehat?
Perdebatan ini memang tidak ada habisnya. Bagi Anda yang suka BAB jongkok, pasti akan bilang jongkok adalah posisi tepat untuk aktivitas BAB. Namun di sisi lain, bagi mereka yang biasa BAB duduk akan berkata bahwa duduk adalah posisi terbaik. Apalagi, sekarang banyak kloset duduk yang canggih dari berbagai merek.
Lalu, kebiasaan buang air di setiap negara pun berbeda. Misalnya, di di Eropa dan Amerika. Kedua negara ini mayoritas sudah menggunakan kloset duduk. Jadi, tak heran jika para ekspatriat yang berkunjung ke negara Asia merasa asing dengan keberadaan kloset jongkok.
Berbeda dengan negara berkembang, seperti Indonesia. Masih banyak orang memakai kloset jongkok. Salah satu alasannya adalah harga jualnya lebih murah ketimbang kloset duduk. Di Indonesia sendiri, kloset duduk baru masuk pada 1990.
Dilansir dari KlikDokter, menurut dr Resthie Rachmanta Putri MEpid mengatakan, BAB sambil duduk sebenarnya dapat menghambat kelancaran buang air besar.
“Pasalnya, saat tubuh dalam posisi duduk, ada bagian usus besar yang terlipat. Hal ini menyebabkan seseorang membutuhkan usaha yang lebih keras dan waktu yang lebih lama untuk mengeluarkan feses,” ungkap Resthie.
“Bila Anda BAB dalam posisi jongkok, usus besar akan berada dalam posisi yang lurus dengan anus. Hal ini membuat buang air besar akan lebih mudah dilakukan dalam posisi jongkok,” lanjutnya.
Sedangkan BAB duduk bisa membuat, kata dia, mengejan terlalu keras. Perlu diketahui, mengejan meningkatkan risiko tinggi terkena wasir.
Tinggalkan Balasan