Dituding Sandera Pasien, Direktur RS Mega Buana Palopo Sebut Hanya Kesalahpahaman Saja
“Nanti setelah saya mengamuk dan menemui manajemen rumah sakit, barulah nenek kami dibolehkan pulang tanpa swab,” katanya.
Direktur RS Mega Buana, dr Herman saat ditemui di kediamannya membantah tudingan tersebut.
Ia mengaku, pihaknya tak menyandera pasien, melainkan pasien belum mendapat izin dokter untuk pulang dan semestinya masih memerlukan perawatan.
“Ini hanya kesalahpahaman saja, pasien ini kami larang pulang dulu karena jika pulang tanpa izin dokter, maka pasien ini disebut APS (Atas Permintaan Sendiri) dan konsekuensi jika pasien tersebut APS secara otomatis BPJS-nya akan dinonaktifkan selama 10 hari,” jelas dr Herman, Jumat (08/01/21).
Ia juga memberikan klarifikasi terkait pasien dipaksa swab. Pihaknya setelah melakukan diagnosa dengan melihat hasil Laboraturium dan hasil rontgen menunjukkan pasien memiliki gejala Virus Corona (Covid-19) sehingga disarankan untuk swab.
“Kami sarankan saja, sama sekali kita tidak bisa paksakan pasien untuk mengikuti swab, namun kita pihak rumah sakit juga turut membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 karena pasien ini memiliki gejala Covid-19 sehingga untuk membuktikan itu perlu dilakukan swab,” pungkasnya.(lia)
Tinggalkan Balasan