Air Mata Mensos Jatuh dalam Pelukan Ibu yang Empat Anaknya Tewas Ditelan Longsor

Catatan dari Lokasi Banjir Bandang Luwu

Belum lagi matahari tepat di atas kepala, suara tangisan dua orang ibu pecah. Ibu yang kehilangan empat orang anaknya dan seorang Ibu yang menjabat Menteri Sosial.

Tangisan itu betul-betul menyayat, ketika Mardiana mulai bercerita tentang empat anaknya yang secara bersamaan hilang bersama rumahnya ditelan tanah longsor.

Belum lagi kisah anaknya tuntas, batinnya bergejolak dan membuat air matanya berurai. Di sampingnya, Menteri Sosial yang juga seorang Ibu tak kuasa dengan derita Mardiana.

Sebagai seorang Ibu, Mensos Risma seolah merasakan pedihnya derita Mirna yang kehilangan empat orang anak sekaligus.

Refleks Mensos Risma kemudian berlanjut, dia memeluk Mardiana begitu erat dan cukup lama. Pelukan dua ibu itu hanyut dalam tangisan di lokasi bencana tanah longsor.

Mensos Risma mencoba tegar dengan air mata yang berlinang. Dia memberikan semangat kepada Mardiana.

Dia mengelus-elus Mardiana penuh kasih sayang, mengisyaratkan jika semua harus diterima.

“Sabar yah bu… sabar yah bu…,” ujar Risma menenangkan.

Setelahnya, Mensos Risma menyerahkan bantuan kepada Ibu Mardiana dan juga korban banjir dan tanah longsor lainnya.

Mardiana sendiri mengalami luka mendalam, apalagi empat orang anaknya itu sedang makan ketika tanah longsor menerjang rumah.

Awalnya Mardiana memanggil anaknya pulang ke rumah ketika bermain bola, dia khawatir jika anaknya jatuh sakit.

Setiba di rumah, Mardiana dengan semangat seorang Ibu untuk menjaga kehidupan, menyuruh ke empat anaknya untuk membersihkan diri lalu makan bersama.

Dia sendiri selamat dari musibah itu lantaran anak bungsunya merengek kepadanya untuk dibelikan krupuk. Tak ingin anaknya terus menangis, dia kemudian membawa si bungsu ke warung.

Setelah berada di warung, musibah datang. Kuasa tak ada lagi, kekhawatiran anaknya jatuh sakit malah berbuah kenyataan yang lebih pedih.’

Ke empat harapan masa depannya hilang dan dipanggil Sang Pencipta.

Dalam rumah, hanya ada empat anaknya. Suami yang merupakan kepala Desa Ilan Batu ketika itu berada di rumah warga lain yang melaksanakan hajatan.

Dari situ, Mensos kemudian meninjau lokasi bencana. Juga mengunjungi dapur umum yang didirikan pemerintah setempat, Rabu 6 Oktober 2021. (aul/ams)

Komentar