Banjir Bandang Luwu Utara : 30 Orang Ditemukan Meninggal Dunia dan 44 Orang Hilang

TERASKATA, LUTRA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara masih terus melakukan pencarian terhadap masyarakatnya yang dinyatakan hilang akibat banjir bandang yang melanda Masamba dan sekitarnya, Senin 13 Juli 2020 lalu.

Korban akibat banjir bandang sungai Masamba ini pun semakin bertambah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Tercatat per hari ini, Kamis 16 Juli 2020, total yang ditemukan meninggal dunia sebanyak 30 orang.

Berdasarkan data BPBD Luwu Utara, korban terbanyak meninggal dunia ada di Kecamatan Baebunta, kemudian Masamba. Sementara untuk korban luka ada 30 orang dan hilang 44 orang.

Kasi Ops Basarnas Makassar, Rizal, kepada wartawan, mengatakan penambahan jenazah bertambah 3 orang.

“Hingga sore ini, kita ada 3 penambahan. 3 ditemukan di Kecamatan Baebunta, Desa Radda,” ujarnya.

Dari 3 jenazah yang ditemukan Kamis hari ini, 1 orang adalah laki-laki dewasa dan 2 orang lagi wanita dewasa

Tim SAR mengaku, selama evakuasi dan pencarian korban, terkendala cuaca dan jarak tempuh.

“Kendala kita di lapangan adalah cuaca. Pertama kondisi hujan, kemudian wilayah yang kita cover cukup jauh, sehingga akses untuk ke lokasi agak terhambat,” jelasnya.

Selain itu, wilayah yang akan dilakukan pencarian adalah pemukiman yang sekarang sudah menjadi aliran sungai.

BPBD Luwu Utara juga melansir data jumlah penduduk yang mengungsi ke sejumlah wilayah yang masih aman dari terjangan banjir bandang sungai Masamba. Jumlah pengungsi hingga saat ini sudah mencapai 14.483 jiwa.

Jumlah pengungsi terbanyak berasal dari Masamba yakni 7.748 jiwa, disusul Baebunta 5.808 jiwa, kemudian Sabbang 927 jiwa.

“Untuk sementara, ini laporan yang masuk ke kami, ke Posko Induk BPBD Luwu Utara, terkait data korban bencana banjir bandang kemarin. Kami masih terus berkoordinasi dengan pihak Basarnas untuk terus meng-update data terbaru korban bencana banjir,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Luwu Utara, Muslim Muhtar sore tadi.(AS)

Komentar