BP Pertanian Kalaena Lutim Gelar Tudang Sipulung Tentukan Musim Tanam

Teraskata.com, Luwu Timur – Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kalaena menggelar musyawarah tani Tudang Sipulung tingkat kecamatan Kalaena yang ditempatkan di aula kantor BPP kecamatan Kalaena kabupaten Luwu timur, Jumat 26/11/2021.

Acara Tudang Sipulung merupakan ajang musyawarah antara petani dengan pemerintah untuk menentukan dan menyepakati waktu dimulainya turun sawah atau musim tanam.

“Kegiatan ini diawali dengan sidang komisi irigasi kemarin, jadi kami menindaklanjuti dengan melakukan kegiatan ini ditingkat kecamatan, dan ini lagi akan ditindaklanjuti lagi ditingkat desa,” jelas Darsono yang menjabat selaku kepala BPP Kecamatan Kalaena.

Darsono menginformasikan kalau jumlah kelompok tani untuk tanaman pangan adalah sekitar 97 kelompok dari luas areal persawahan adalah 2672 ha. Selain itu produksi hasil persawahan sangat melimpah, kecamatan Kalaena menyumbang surplus gabah di Luwu timur sekitar 17 persen.

Sebelumnya, Kepala UPTD Pengairan Kalaena Hadi saat ditemui awak media, mengatakan bahwa ketersedian air di sungai Kalaena ini cukup untuk mengairi lahan persawahan, kurang lebih 4 ribu kubik dalam kurung waktu tiga bulan bisa mencukupi kebutuhan akan air nantinya, baik tuk kecamatan Angkona, Kalaena dan sebagian kecamatan mangkutana.

Hadi berharap bahwa para petani bisa mengaplikasikan betul kesepakatan yang dibuat dalam musyawarah ini, karena buka tutup air ini bukan perkara yang sepele, karena kalau kita melenceng dari jadwal yang ditentukan maka kami tentu harus koordinasikan lagi ke Sekertariat komisi irigasi.

Saat kami melakukan pemantauan kegiatan musyawarah Tudang Sipulung di kantor BPP kecamatan Kalaena , para petani mulai ramai terjadi silang pendapat antar petani terkait jadwal yang diajukan oleh BPP kecamatan Kalaena untuk rencana waktu hambur hingga Waktu tanam mulai tanggal 10 Januari s/d 05 Februari 2022 untuk kelompok varitas sedang.

Salah satu peserta yang merupakan anggota kelompok tani maminasae Yang ikut dalam kegiatan Tudang Sipulung mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh BPP, kegiatan ini rutin dilakukan saat memulai masa tanam,” ungkapnya.

Selanjutnya beliau mengomentari berdasarkan jadwal yang diajukan oleh BPP ke petani, pihaknya agak sedikit meminta kelonggaran dari jadwal yang ditentukan, karena kalau mengikuti jadwal yang ada maka besar kemungkinan saat panen nantinya diawal bulan mei pada Minggu pertama, harga gabah bisa turun, karena tidak ada pembeli gabah saat perayaan hari raya idul Fitri.

“Lebaran hanya sehari atau dua hari tapi kegiatan kumpul keluarga saat lebaran bisa sampai seminggu lamanya,” ungkapnya.

Selanjutnya hal ini pihaknya meminta tanggapan dari pemerintah karena menurutnya mereka adalah yang terlibat langsung, dan para pembeli gabah pada saat momen lebaran masih banyak di kampungnya.

“Mengenai soal bahwa masa panen yang bertepatan dengan perayaan hari raya idul Fitri yang jatuh di awal bulan mei pada Minggu pertama, Sumarianto berpendapat bahwa itu hanya pilihan saja, karena tahun tahun sebelumnya terjadi juga hal yang demikian, memang hal itu bisa terkendala dengan operasional alat, tapi melalui rapat ini semua kendala itu bisa kita Carikan solusi,” ungkap Sumarianto Kabid Penyuluhan Pertanian Dinas Pertanian kabupaten luwu timur .

Selanjutnya Sumarianto menyampaikan harapan pemerintah daerah melalui Tudang Sipulung ini bahwa masyarakat mematuhi apa yang telah disepakati bersama, tentunya adalah untuk menghindari faktor-faktor penghambat produktivitas petani, selain itu adalah terkait dengan agenda pertanian berkelanjutan, ini wajib disosialisasikan ke masyarakat luas.

“saya sangat mengapresiasi minat petani untuk beralih ke pupuk organik karena kita juga nantinya yang mengkonsumsi berasnya,”pungkas Sumarianto. (Rik)

Komentar