Camat Tomoni Timur Dilapor Polisi, Tersangkut Kasus Ini
“Tidak lama kemudian, datang anak saya menangis kemudian saya tanya kenapa dan dijawab ditampar pak camat karena bakar petasan,” lanjutnya.
Camat Tomoni Timur Zulkifli sendiri tidak menampik kejadian tersebut. Ia mengaku tindakannya itu spontan.
Sebab kedua anak tersebut mengarahkan petasan dan meledak tepat di bawah kakinya.
“Kejadiannya Senin malam. Saat itu saya sedang sakit gigi, saya di depan rujab bersama sopir, saat itu sedang berlangsung sholat Isha di masjid dekat tempat bunyi-bunyi petasannya, jadi saya rencana mau pergi beli obat, pas saya keluar, bunyi lagi petasannya di lapangan,” terang Zulkifli, dikutip dari Batarapos.com.
“Jadi saya mau hampiri untuk tegur. Pas saya turun dari mobil meledak petasannya pas di bawah kaki saya,” jelasnya.
Karena kaget, Zulkifli spontan menampar dan menjewer kuping kedua anak tersebut, sembari memberi peringatan agar tidak membunyikan petasan karena warga sedang sholat Isha.
“Awalnya saya hanya mau larang supaya jangan bunyikan petasan karena orang sedang sholat, tapi karena petasan meledak pas di bawah kaki saya, spontan saya tampar dan jewer kupingnya baru suruh pulang,” ujar Camat Tomoni Timur itu.
Merasa khilaf atas tindakannya, keesokan harinya Zulkifli bersama istrinya mendatangi rumah kedua anak tersebut dan meminta maaf.
Ayah korban tidak mempermasalahkan hal tersebut namun ibu korban tidak terima dan mengadukan ke Polres Luwu Timur.
Kabarnya, pelapor merupakan warga Desa Manunggal Kecamatan Tomoni Timur. Namun saat ini tinggal dan menjalankan usaha di Desa Margomulyo Kecamatan Tomoni Timur, tepat di depan lapangan Tomoni Timur. (*/int)
Tinggalkan Balasan